Bisnis.com, JAKARTA – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan alasan buronan kelas kakap Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node, bersembunyi di Indonesia.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan Chaowalit sempat berada di India. Namun, karena wajahnya tidak cocok maka dia langsung kembali ke Indonesia.
“Karena mukanya di India tidak sama dengan muka dia. Dia seperti muka Indonesia. Makanya dia ke Indonesia dengan nama Sulaiman,” kata Mukti kepada wartawan, Minggu (2/6/2024).
Adapun, Chaowalit menuju Indonesia melalui jalur laut dari Muara Langu Thailand menuju pantai Kermak Aceh Tamiang dengan menggunakan speedboat dengan kecepatan 200 PK yang ditempuh selama 17 jam.
Sebelum tertangkap, Chaowalit disebut sempat berpindah tempat tinggal di Medan dan menemukan pasangannya. Singkatnya, buronan kelas satu Thailand itu mengajak pasangannya ke Bali hingga akhirnya menetap disana. Namun, pasangannya tidak ikut menetap di Bali.
Setelah dilakukan pendalaman oleh kepolisian, akhirnya Chaowalit ditangkap di Apartemen Kembar yang berlokasi di Jalan Dewi Sri 12 Nomor 2X, Badung, Bali.
Baca Juga
Di samping itu, Kadivhubinter Polri, Irjen Krishna Murti menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan proses ekstradisi atau pemulangan Chaowalit Thongduan ke Thailand.
Dia menambahkan, Chaowalit rencananya akan diadili atas kasus pembunuhan yang menjeratnya. "Ekstradisi selasa, pakai pesawat khusus dari Thailand. Royal Air Force,” kata Krishna.
Berdasarkan laporan Bangkok Post, Chaowalit Thongduan merupakan terpidana kasus percobaan pembunuhan terhadap polisi di provinsi Phatthalung, Thailand pada (9/9/2019).
Dalam persidangan di Pengadilan Phatthalung, Chaowalit divonis 20 tahun enam bulan pada Januari 2022. Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Kemudian, Chaowalit di pindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat. Di penjara, dia sempat jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat. Namun, pada 22 Oktober 2023 dia melarikan diri.
Selanjutnya, Polisi melacak sempat menemukan Chaowalit ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November. Dalam pertemuan ini, sempat terjadi baku tembak hingga dia berhasil melarikan diri lagi dan tiba di Indonesia.