Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Dituntut 11 Tahun Bui di Kasus LNG

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan dituntut hukuman pidana penjara selama 11 tahun atas kasus korupsi pengadaan LNG
Mantan Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi pengadaan LNG di PN Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024)/Bisnis-Dany Saputra
Mantan Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi pengadaan LNG di PN Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024)/Bisnis-Dany Saputra

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dituntut hukuman pidana penjara selama 11 tahun atas kasus korupsi pengadaan gas alam cair atau liquified natural gas (LNG). 

Dalam sidang pembacaan tuntutan, Kamis (30/5/2024), Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) meminta Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyatakan Karen terbukti bersalah dalam menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar US$113,83 juta atas pengadaan LNG Pertamina. 

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 11 tahun," ujar JPU KPK di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024). 

Selain bui, jaksa KPK turut melayangkan tuntutan berupa pidana denda sebesar Rp1 miliar subsidair enam bulan kurungan. Dia juga diminta untuk membayar uang pengganti untuk kerugian keuangan negara sebesar Rp1,09 miliar dan US$104,016. 

Di sisi lain, jaksa juga membebankan pembayaran pidana berupa uang pengganti kepada Corpus Christi Liquefaction, LLC atau CCL sebesar US$113,83 juta. 

Dalam pertimbangan JPU, terdapat sejumlah hal meringankan dan memberatkan tuntutan kepada Karen yaitu tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi, tidak mengakui perbuatannya dan diniali berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan. 

Sementara itu, hal meringankan atas tuntutan Karen yaitu bersikap sopan selama persidangan. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, KPK mendakwa Karen merugikan keuangan negara sebesar US$113,83 juta akibat kerja sama kontrak pengadaan LNG Pertamina dengan perusahaan produsen asal Amerika Serikat (AS) Corpus Christi Liquefaction (CCL), LLC. Dia juga didakwa memperkaya diri sendiri senilai Rp1,09 miliar dan US$104.016. 

Dalam surat dakwaan yang sama, JPU juga menyebut Blackstone merupakan pemilik saham dari induk CCL yaitu Cheniere Energy, Inc. Karen disebut menjalin komunikasi dengan Blackstone untuk mendapatkan jabatan di perusahaan itu usai meloloskan kontrak pengadaan LNG antara CCL dan Pertamina. 

"Dan memperoleh jabatan sebagai Senior Advisor pada Private Equity Group Blackstone karena PT Pertamina telah mengambil proyek Corpus Christi Liquefaction," demikian bunyi surat dakwaan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper