Bisnis.com, JAKARTA - Nama Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana mendadak viral dan menjadi buah bibir masyarakat setelah permohonan uji materi yang telah dilakukannya dikabulkan Hakim Mahkamah Agung (MA).
Ahmad Rifha Sabana berhasil membatalkan ketentuan syarat batas usia minimal calon gubernur-wakil gubernur yakni 30 tahun serta bupati-wakil Bupati atau wali kota-wakil wali kota 25 tahun saat mendaftar Pilkada 2024.
Pembatalan persyaratan itu dilakukan MA lewat putusan no. 23 P/HUM/2024. Dalam perkara itu, MA mengabulkan hak uji materi (HUM) Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 9/2020 yang diajukan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana.
Lantas, siapa Ahmad Ridha Sabana?
Profil Ahmad Ridha Sabana
Pria kelahiran 22 Januari 1972 itu pernah menjabat sebagai Presiden Direktur pada perusahaan bernama Lintas Technologies pada tahun 2009.
Kemudian, pada tahun 2011-2014, Ahmad Ridha Sabana juga pernah aktif di ormas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), bahkan menjadi salah satu kandidat Ketua Umum KNPI.
Baca Juga
Selanjutnya, pada tahun 2014 Ahmad Ridha Sabana yang merupakan kader dari Partai Gerindra juga pernah mencalonkan diri jadi anggota DPRD Dapil Jakarta Timur, meski alamat rumahnya di Jakarta Selatan, tapi dia berhasil meraih 3.691 suara.
Pada tahun yang sama, Ahmad Ridha juga sekaligus menjabat sebagai Presdir PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang saat itu dimiliki oleh Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), Putri Sulung Soeharto.
Ahmad Ridha juga sempat melawan Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Tutut saat TPI menjadi rebutan kedua pengusaha itu.
Ridha tercatat sebagai pemilik Gala Group, yang menaungi beberapa perusahaan yaitu Gala Galaatama yang bergerak di bidang kontraktor, perdagangan dan pemasok, Gala Griyatama bidang real estate dan Gala Jayatama bergerak di bidang penyuplai dan integrator sistem serta Gala Surya Karyatama (industri kimia).
Lalu pada 2015, Ahmad Ridha mulai masuk ke dunia politik dan langsung jadi Ketua Umum Partai Garuda sampai saat ini dan pada 2018 mendeklarasikan diri keluar dari dunia jurnalis.