Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reaksi Netanyahu Usai Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang mengakui negara Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang mengakui negara Palestina./REUTERS-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang mengakui negara Palestina./REUTERS-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang mengakui negara Palestina, dan menyebutnya sama dengan memberikan hadiah untuk terorisme.

Dia menegaskan bahwa 80% warga Palestina di Tepi Barat telah mendukung pembantaian mengerikan pada 7 Oktober lalu.

“Kejahatan ini tidak boleh diberikan pada suatu negara. Ini akan menjadi negara teror. Mereka akan mencoba mengulangi pembantaian 7 Oktober, dan kami tidak akan menyetujui hal itu,” katanya, di X, Kamis (23/5/2024).

Menurutnya, hadiah bagi terorisme itu tidak akan membawa perdamaian, dan hal itu juga tidak akan menghentikannya untuk mengalahkan Hamas.

Kecaman atas keputusan negara-negara Eropa itu juga datang dari Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich, yang meminta Netanyahu untuk merespons dengan menerapkan tindakan hukuman yang keras terhadap Otoritas Palestina, termasuk memotong jalur finansial Ramallah.

“Pada rapat kabinet terakhir, banyak menteri, termasuk saya, mengajukan tuntutan tegas atas tindakan hukuman keras terhadap Otoritas Palestina atas tindakan sepihaknya terhadap Israel, termasuk upayanya mendapatkan pengakuan sepihak,” tulis Smotrich kepada Netanyahu dalam sebuah surat.

Smotrich memberitahu perdana menteri bahwa dia bermaksud mengambil tindakan segera untuk menghentikan transfer dana ke badan administratif Palestina, dan menambahkan bahwa dia tidak akan memperpanjang ganti rugi yang diberikan bank-bank Israel untuk mentransfer dana ke bank-bank di Tepi Barat.

Dilansir Times of Israel, dia juga menyerukan pembatalan mekanisme yang dibuat dengan Norwegia untuk memfasilitasi transfer gaji kepada karyawan di Gaza dan menuntut agar Israel menyetujui ribuan rumah pemukiman baru sebagai pembalasan.

Meskipun Amerika Serikat (AS) menolak keputusan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, dengan mengatakan bahwa solusi dua negara harus dilakukan melalui negosiasi, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkritik niat Smotrich.

“Saya pikir itu salah. Saya pikir hal ini salah secara strategis karena menahan dana akan mengganggu stabilitas Tepi Barat, melemahkan pencarian keamanan dan kemakmuran bagi rakyat Palestina, yang merupakan kepentingan Israel,” katanya, pada Rabu (22/5/2024).

“Saya pikir adalah tindakan yang salah jika kita menahan dana yang menyediakan barang dan jasa pokok bagi rakyat Palestina. Dari sudut pandang kami, dana tersebut harus terus disalurkan dengan semua upaya perlindungan yang diperlukan namun dana tersebut harus terus mengalir,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Israel Katz juga menanggapi dengan marah pengumuman tersebut, dan memanggil duta besar Israel dari Irlandia, Spanyol, dan Norwegia untuk segera berkonsultasi.

“Saya mengirimkan pesan yang tegas Israel tidak akan membiarkan hal ini terjadi secara diam-diam,” kata Katz.

Dia juga memanggil utusan 3 negara itu di Israel untuk mendapatkan teguran keras, dan mengatakan mereka akan diperlihatkan rekaman penculikan 5 tentara wanita Israel pada 7 Oktober selama serangan Hamas, yang dipublikasikan setelah serangan tersebut terjadi.

"Rekaman itu akan menekankan kepada mereka betapa buruknya keputusan yang diambil pemerintah mereka. Langkah mereka akan menimbulkan konsekuensi yang parah," kata Katz dalam sebuah pernyataan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper