Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan rasa duka mendalam terkait kabar tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Senin (20/5/2024).
"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dan sahabat baik saya, Menlu Iran Hossein Amirabdollahian, beserta delegasi yang mendampingi Presiden," katanya, di X, pada Senin (20/5/2024).
Retno mengenang pertemuan terakhirnya dengan Abdollahian, saat Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) di Banjul, Gambia, pada 4-5 Mei 2024.
"Saya mengenang pertemuan terakhir saya dengan Menteri Luar Negeri Abdollahian di Banjul, Gambia di sela-sela KTT OKI, dua pekan lalu," ucapnya.
Dia turut menyertakan doa, belasungkawa kepada semua keluarga dari Presiden Iran, Menlu Iran dan seluruh masyarakat Iran.
"Doa dan belasungkawa terdalam saya sampaikan kepada keluarga almarhum dan masyarakat Iran," ujarnya.
Lebih lanjut, Retno menyatakan bahwa Abdollahian adalah rekan kerja yang baik, dan selalu bertemu dengannya di sela-sela pertemuan.
"Beliau adalah rekan kerja yang baik dan kami selalu menyempatkan diri untuk bertemu di sela-sela berbagai pertemuan. Semoga jiwanya istirahat dalam damai," tambahnya.
Seperti diketahui, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian mengalami kecelakaan helikopter dan dinyatakan tewas setelah tidak terlihat tanda kehidupan, usai puing-puing helikopter yang dinaikinya ditemukan.
Televisi pemerintah Iran mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya.
Seorang pejabat Iran mengatakan sebelumnya bahwa helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan.
Kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Koolivand mengatakan bahwa puing-puing helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi itu telah ditemukan tetapi situasinya tidak baik.