Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Meningkat 2 Kali Lipat, Singapura Hadapi Gelombang Baru Covid-19

Penularan Covid-19 di Singapura pada pekan lalu mencapai 25.900 kasus atau naik hampir dua kali lipat. Pemerintah memantau gelombang baru infeksi Covid-19 itu.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020). - Bloomberg/Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020). - Bloomberg/Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Singapura terus memantau dengan cermat gelombang baru infeksi Covid-19 di negaranya, setelah perkiraan jumlah kasus meningkat hampir dua kali lipat dalam sepekan. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura menyatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 naik hampir dua kali lipat, menjadi 25.900 pada 5—11 Mei 2024, dibandingkan 13.700 pada pekan sebelumnya.

"Pemerintah sedang memantau dengan cermat penularan gelombang ini,” kata Kemenkes Singapura dalam pernyataan resmi pada Sabtu (18/5/2024), dilansir dari Bloomberg

Selain itu, Kemenkes Singapura juga merilis data rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19, yang meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada periode yang sama. 

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, jika jumlah kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat, Singapura akan memiliki 500 pasien dalam sistem layanan kesehatannya.

Menurutnya, jumlah tersebut masih dapat ditangani, tetapi jika jumlah kasus meningkat dua kali lipat untuk kedua kalinya, dengan perkiraan 1.000 pasien, maka itu akan jadi beban besar bagi sistem rumah sakit. 

"Seribu tempat tidur setara dengan satu rumah sakit daerah. Jadi, menurut saya, sistem layanan kesehatan harus mempersiapkan diri menghadapi apa yang akan terjadi," ujarnya, dilansir dari Straits Times.

Selain itu, Ong juga meminta rumah sakit umum untuk mengurangi kasus operasi elektif yang tidak mendesak.

Selain itu, dia juga meminta untuk memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit.

"Kita berada di awal gelombang di mana penyakit ini terus meningkat. Gelombang [Covid-19] ini akan mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni [2024]," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper