Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Temukan 327 Sampel Positif HMPV di 2024, RI Aman?

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan temuan 327 sampel positif Human Metapneumovirus (HMPV) pada 2024. Bagaimana dengan Indonesia?
Ilustrasi virus HMPV yang merebak di China. Dok ETV Bharat
Ilustrasi virus HMPV yang merebak di China. Dok ETV Bharat

Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan data Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan laboratorium rumah sakit Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) terdapat 327 sampel positif Human Metapneumovirus (HMPV) pada 2024.

Sementara itu, pada 2023 lalu ditemukan 225 sampel positif HMPV di negara tersebut, menurut pernyataan media dikeluarkan KKM di Putrajaya, Sabtu (4/1/2025).

KKM mengatakan infeksi human Metapneumovirus atau HMPV bukan penyakit baru di negara tersebut. Mereka yang terkena infeksi HMPV juga tidak wajib melaporkan atau memberitahukan berdasarkan Undang-undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular tahun 1988 (UU 342).

KKM mengatakan HMPV merupakan salah satu infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus dari keluarga Pneumoviridae. Infeksi saluran pernapasan akan terus ada di masyarakat, karenanya perlu diwaspadai.

Masyarakat diimbau proaktif menjaga kesehatan diri dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di area tertutup dan ramai. Langkah antisipasi khususnya perlu dilakukan bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan ke negara-negara berisiko.

Cara Mencegah HMPV

Di antara langkah-langkah yang perlu dipraktikkan untuk mencegah HPMV adalah kerap mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan sanitasi tangan, menerapkan etika batuk yang baik dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, baik menggunakan tisu atau masker.

Selain itu, masyarakat perlu mengenakan masker, terutama bagi individu yang berisiko tinggi tertular atau memiliki gejala, terutama saat berada di tempat tertutup atau ramai.

Mereka yang mengalami gejala berkepanjangan atau memburuk KKM menyarankan sebaiknya segera memeriksakan diri dan berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah atau swasta terdekat.

KKM mengatakan peningkatan infeksi saluran pernapasan akut pada akhir dan awal tahun merupakan fenomena yang sudah diperkirakan sebelumnya, seiring dengan peningkatan infeksi saluran pernapasan yang juga dilaporkan terjadi di negara lain, terutama yang memiliki musim dingin seperti China.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi, Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan selalu melakukan pemantauan dari waktu ke waktu, baik di dalam maupun luar negeri. Itu termasuk memantau virus penyebab Covid-19, Influenza, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.

Kondisi di Indonesia

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China dan menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

Mengutip keterangan resmi Kemenkes, Sabtu (4/12/2024) Juru Bicara Kemenkes Widyawati menuturkan bahwa saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski demikian, dia menghimbau agar masyarakat menjaga kesehatan, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

“Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” terangnya. 

Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain. Langkah antisipasi dilakukan lewat peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” jelasnya.

Sebagai informasi, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper