Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengklaim bahwa keuangan gembong narkoba internasional, Fredy Pratama semakin menipis.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan hal tersebut nampak dari sikap Fredy Pratama yang gencar mengirim barang dan membuat laboratorium narkoba terselubung atau clandestine lab.
"Kenapa Fredy Pratama gencar sekarang mengirim barang dan membuat clandestine lab di Jakarta? Karena dana keuangannya sudah menipis begitu," ujarnya di Bareskrim Polri, Senin (6/5/2024).
Kemudian, Mukti juga menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian Thailand untuk bekerja sama memberantas jaringan narkoba tersebut. Hasilnya, Polisi Thailand bakal menindak TPPU terhadap istri Fredy di Thailand.
"Kemarin kan saya 2 Minggu lalu setelah lebaran saya ketemu dengan polisi Thailand dan sudah B to B dengan mereka bicara. Bahwa mereka akan melakukan tindakan money laundry atau TPPU nya di Thailand terhadap istrinya Fredy Pratama," ujar Mukti.
Lebih jauh, Bareskrim menyebutkan lokasi Fredy Pratama masih berada di pedalaman hutan Thailand. Namun begitu, Fredy sejauh ini masih gencar melakukan pengiriman narkotika ke sejumlah wilayah, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Sebagai informasi, Polri telah mencatat sebanyak 62 orang jaringan sindikat Fredy Pratama telah ditangkap. Terbaru, 4 jaringan Fredy telah diamankan di "pabrik" ekstasi di Sunter, Jakarta Utara.
Pada pengungkapan di Sunter itu, Bareskrim menyita 7.800 butir ekstasi hingga satu unit mobil BMW di lab narkotika jaringan Fredy Pratama, Perumahan Taman Sunter Agung 2 No. B6.
Adapun, penyitaan juga dilakukan terhadap uang Rp34,9 juta, ratusan kilo bahan baku hingga peralatan serta mesin untuk memproduksi ekstasi.
Mukti menyampaikan ratusan kilogram bahan baku milik sindikat narkoba internasional itu itu diperkirakan bakal bisa menghasilkan 1,3 juta butir ekstasi.