Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Swiss bersiap menyelenggarakan konferensi perdamaian Ukraina pada Juni 2024.
Sekitar 160 delegasi dari seluruh dunia pun telah diundang dalam konferensi yang dihelat atas permintaan Ukraina tersebut. Namun, Rusia dilaporkan belum mendapatkan undangan.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Departemen Federal Urusan Luar Negeri Swiss, para delegasi undangan mencakup anggota G7, G20, BRICS, EU, beberapa organisasi internasional, dan dua perwakilan keagamaan.
Konferensi tersebut bertujuan untuk membentuk formula perdamaian yang diusung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan beberapa usulan lain berdasarkan Piagam PBB dan prinsip-prinsip utama hukum internasional.
Formula perdamaian 10 poin yang disampaikan pada akhir 2022 itu antara lain menyangkut upaya pengusiran seluruh pasukan Rusia dari Ukraina.
“Tujuan utama dari pertemuan puncak ini adalah untuk menginspirasi proses perdamaian di masa depan,” kata pemerintah Swiss.
Dalam pernyataan tersebut diungkapkan bahwa Swiss memiliki tradisi panjang dalam mendorong dialog.
“Oleh karena itu menganggap pertukaran pandangan berbeda mengenai jalan menuju perdamaian di Ukraina merupakan hal yang sangat penting.”
Sebagai informasi, konferensi perdamaian Ukraina akan berlangsung pada 15–16 Juni 2024 di Burgenstock, yaitu gunung Swiss di wilayah Nidwalden.
Hingga saat ini, Rusia belum mendapat undangan. Namun, Kemenlu Swiss mengatakan pihaknya terbuka untuk menyampaikan undangan.
Rusia telah berulang kali mengkritik konferensi tersebut. Menurut Moskow, konferensi itu tidak ada tujuan tanpa partisipasi negaranya.
“Tanpa partisipasi Rusia, bagaimana kita bisa mengharapkan diskusi substantif dan hasil yang berarti? Inisiatif ini tampaknya memiliki kelemahan,” kata juru bicara Kremlin—kantor presiden Rusia—Dmitry Peskov pada Kamis.
Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Perundingan perdamaian langsung diadakan pada beberapa minggu pertama konflik, tapi tanpa hasil apa pun.