New York, Columbia, hingga MIT
Di New York, kepolisian menangkap lebih dari 120 pengunjuk rasa di University of New York pada hari Senin dan lebih dari 100 orang di University of Columbia pekan lalu. Columbia membatalkan kelas tatap muka di kampusnya di Upper Manhattan pada hari Senin dalam upaya untuk meredakan ketegangan.
Pada hari Selasa, Columbia mengatakan bahwa kelas-kelas untuk sisa tahun ini akan dijalankan secara hybrid. Siswa dapat menghadiri kelas secara online atau secara langsung.
Kemudian, rektor universitas mengatakan bahwa sudah waktunya untuk melanjutkan rencana untuk membongkar perkemahan pro-Palestina tersebut, dan memberikan tenggat waktu tengah malam kepada penyelenggara untuk melakukannya.
Di kampus University of Minnesota di St Paul, polisi membubarkan tenda yang didirikan mahasiswa setelah pihak kampus meminta mereka untuk mengambil tindakan, dengan alasan melanggar kebijakan universitas dan masuk tanpa izin.
Melansir WCVB, mahasiswa juga mendirikan tenda di luar pusat mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT) selama dua malam sejak Selasa. Mereka menyatakan ingin menunjukkan bahwa kehidupan tidak normal selama perang di Gaza masih berlangsung.
Baca Juga
Lebih banyak tenda didirikan di MIT sebagai bagian dari protes terhadap perang Israel di Gaza. Para mahasiswa menyerukan agar universitas memutuskan hubungan dengan militer Israel.
Polisi kampus berdiri di dekatnya, namun para pengunjuk rasa mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada yang menyuruh mereka pergi.
"Sejauh ini, di sini cukup damai. Namun kami tahu bahwa kami harus waspada, melihat apa yang terjadi di universitas lain, dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi," ujar seorang mahasiswa, Quinn Perian.