Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menyebut calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming sebagai pemimpin yang berbahaya. PDIP mengungkit isi pertemuan ketika Gibran dipanggil oleh pengurus pusat partai pada Mei tahun lalu.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengungkapkan, pihaknya memanggil Gibran karena menemui Prabowo Subianto pada pertengahan tahun lalu. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Gibran notabenenya menyatakan tidak akan berkhianat dengan PDIP.
"Kebetulan yang pertama saya panggil, saya dengan Pak Sekjen [Hasto Kristiyanto] di lantai 2, ruang Pak Sekjen, dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya [Jokowi] tidak presiden lagi, 'Mau kemana lagi saya pasti bersandar? Di PDI Perjuangan'," ujar Komar menirukan ucapan Gibran di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) malam.
Tak hanya itu, lanjutnya, Gibran juga menyatakan sikap di podium Rakernas PDIP tahun lalu. Komar mengatakan, saat itu Gibran berjanji tidak akan keluar dari PDIP.
Meski demikian, akhirnya Gibran malah menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo yang merupakan rival dari calon presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo. Oleh sebab, Komar menyebut Gibran merupakan pemimpin yang berbahaya.
"Justru yang berbahaya itu Mas Gibran. Sebagai pemimpin, istilah saya, boleh salah tapi tidak boleh berbohong. Apalagi, sebentar lagi dilantik menjadi wakil presiden Indonesia," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Komar juga mengatakan baik Gibran maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan kader PDIP lagi. Keduanya, lanjutnya, sudah berseberangan jalan dengan PDIP.
"Ah orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," tegasnya.