Bisnis.com, JAKARTA – Serangan Israel terhadap Iran yang kini tengah memanas, ternyata bukan pertama kalinya terjadi.
Tercatat, Israel sempat tersandung beberapa kasus terhadap penyerangan hingga pembunuhan terhadap orang-orang penting Iran.
Israel juga diduga menyebarkan virus malware untuk menghapus dan mengambil data penting pemerintah Iran.
Dalam sejarahnya, Israel merupakan negara yang kerap memicu konflik di negara Timur Tengah.
Salah satu kebengisan Israel adalah memborbadir warga Palestina. Tak jarang konflik yang disebabkan Israel memicu ekskalasi konflik semakin meningkat.
Seperti saat ini, di mana Iran membalaskan dendamnya atas perbuatan Israel yang membunuh konsulat Iran di Damaskus.
Baca Juga
Akibat perbuatan itu, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Israel yang menyebabkan ketegangan di dunia.
Dilansir dari Al-Jazeera dan The Iran Primer, ini deretan serangan Israel ke Iran dan dugaan penyebabnya
Pembunuhan Ilmuwan Iran
- 29 November 2010: Seorang Profesor bernama Majid Shariari, anggota fakultas teknik nuklir di Universitas Shahid Baheshti di Teheran, tewas di mobilnya saat perjalanan ke tempat kerja.
Sedangkan sang istri tewas dalam ledakan tersebut. Ledakan itu terjadi karena mobil telah disabotase dengan ditempelkan bom yang bisa dikendalikan jarak jauh.
Setelah diselidiki terkuak nama Abbasi Davani sebagai pelaku pengeboman. Presiden Mahmoud Ahamdinejad mengklaim tindakan itu dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel atas kasus tersebut.
- 23 Juli 2011: Darioush Rezaeinejad, Insinyur listrik yang bekerja di fasilitas penelitian keamanan nasional, tewas ditembak dua pria bersenjata.
Namun, penyebab kematiannya dibantah oleh mantan inspektur nuklir PBB yang mengatakan Darious tewas ketika mengerjakan saklar tegangan tinggi. Pemerintah Iran pun menyebutkan ada keterlibatan US dan Israel dalam kasus itu.
- November 2020: Seorang ilmuwan nuklir bernama Mohsen Fakrizadeh tewas ketika adanya serangan di pinggir jalan di luar Teheran. Hal ini diduga dilakukan oleh Israel, lantaran Mohsen ternyata telah menjadi target oleh intelijen barat dan Israel.
- Mei 2022: Hassan Sayyad Khodaei selaku Kolonel dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ditembak sebanyak lima kali di luar rumahnya yang berada di Teheran. Anggota Dewan Kemanan Nasional Tertinggi Iran, Majid Mirahmadi menuding Israel adalah dalang dari serangan tersebut.
Serangan Siber
- Juni 2010: Komputer pembangkit llistrik tenaga nuklir di kota Bushehr Iran mendapatkan serangan virus stuxnet. Setidaknya ada 1.000 dari 9.000 mesin sentrifugal di fasilitas pengayaan Natanz Iran hancur. Setelah melakukan investigasi, Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan virus itu.
- April 2011: Badan Pertahanan Siber pemerintah Iran menemukan virus bernama Stras yang merupakan malware untuk menyusup dan merusak fasiltas nuklir Iran. Menurut Gholamreza Jalali, kepala Organisasi Pertahan Pasif Iran, dugaan keterlibatan Israel dan AS sangat besar di kasus ini.
- Mei 2012: Serangan virus bernama Flame mencoba mencuri data pemerintah Iran. Dalam berita The Washington Post melapirkan bahwa Israel dan AS telah menggunakan virus tersebut untuk mengumpulkan informasi inteijen. Mantan Wakil Perdana Menteri Israel Moshe Yaalon mengelak negara terlibat, tetapi dia mengakui melakukan berbagai cara untuk merusak sistem nuklir Iran
- Oktober 2021: Serangan kali ini menyasar kartu warga Iran yang digunakan untuk membeli bahan bakar dengan tarif bersubsidi. Serangan ini membuat warga Iran harus membayar dua kali lipat dari harga biasanya. Setidaknya ada 4.300 pengisian bahan bakar yang terdampak. Pemerintah menuding Israel dan AS merupakan dalang dari kasus ini.
Serangan Drone
- Januari 2018: Fasilitas penting milik pemerintah Iran digrebek oleh Agen Mossad dan mencuri arsip nuklir. Namun, pada bulan April 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan penemuan 100.000 file yang membuktikan Iran berbohong karena tidak memiliki program senjata nuklir.
- Mei 2022: Kompleks militer Parchin di Tenggara Teheran mendapatkan serangan drone bunuh diri quadcopter berisi bahan peleda. Hal ini mengakibatkan beberapa bangunan rusak.
Kala itu, Komandan IRGC Hossein Salami melakukan pengusutan dan membalas terhadap pihak yang menyerang komplek militer Parhin. Walaupun tidak disebutkan siapa pihak yang menyerang menggunakan drone, penyerangan itu tidak jauh berbeda serangan lain di Iran dan Lebanon yang memiliki hubungan dengan Israel.
- Januari 2023: Faslititas militer di Isfahan tengah mendapatkan serangan drone bunuh diri, namun berhasil digagalkan. Utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani mengirim surat ke Sekjen PBB bahwa penyeledikan awal menunjukan indikasi keterlibatan Israel.
- Februari 2024: Serangan kali ini menyasar pipa gas alam di Iran yang menyebabkan beberapa permasalahan. Tidak tinggal diam, Menteri Perminyakan Iran Javad Owji menduga serangan itu adalah rencana Israel untuk tujuan tertentu.(Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)