Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat disebut tengah mempertimbangkan kesepakatan senjata baru senilai US$1 miliar (setara Rp16,25 triliun) dengan Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Hal itu terungkap dari sebuah laporan pada Jumat (19/4/2024). Dilansir Antara, yang mengutip Anadolu, Sabtu (20/4/2024), laporan itu menyebutkan paket kesepakatan yang diusulkan pemerintah Biden itu bahkan menjadi yang terbesar untuk Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2024.
Menurut Wall Street Journal, yang mengutip para pejabat AS, paket kesepakatan itu mencakup amunisi tank 120mm senilai US$700 juta, US$500 juta untuk kendaraan taktis dan kurang dari US$100 juta untuk peluru mortir 120 mm,
Penjualan paket senjata tersebut memerlukan persetujuan Kongres AS yang bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk diselesaikan. Paket itu menjadi tambahan kesepakatan bantuan militer dari yang sebelumnya telah masuk Kongres.
Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS kepada Anadolu.
Padahal, saat ini AS menghadapi serangkaian kritik karena memberikan bantuan militer kepada Israel yang dalam perang lebih banyak menyasar warga sipil dengan lebih dari 34.000 warga Palestina menjadi korban jiwa, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga
Adapun, laporan tersebut disiarkan di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel setelah Teheran meluncurkan pesawat nirawak dan menembakkan rudal sebagai balasan atas serangan Israel di gedung konsulat mereka di Suriah pada 1 April 2024, yang menewaskan tujuh anggota militer Iran, termasuk dua komandan tinggi.