Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghubungi Raja Yordania, Raja Abdullah II melalui sambungan telepon terkait dengan situasi di Timur Tengah menyusul serangan yang dilancarkan oleh Iran terhadap Israel.
Dalam pembicaraannya, Joe Biden mengatakan mengutuk keras searangan yang dilancarkan Iran yang juga mengacam Yordania. Kedua pemimpin tersebut menyatakan bahwa akan terus memantau situasi dan tetap berhubungan erat dalam beberapa waktu mendatang.
"Mereka juga membahas situasi di Gaza, dan menegaskan kembali kerja sama mereka untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan penting ke Gaza dan menemukan jalan untuk mengakhiri krisis ini sesegera mungkin," sebut pernyataan Gedung Putih dalam laman resminya, Senin (15/4/2024).
Selain menghubungi Raja Yordania, Joe Biden juga diketahui telah membahas konflik Iran dan Israel dengan para Kepala Negara G7.
Pemimpin G7 menyatakan dukungannya kepada Israel pascaserangan balasan yang dilancarkan oleh Iran pada Sabtu (13/4/2024).
Dilansir dari pernyataan resmi Gedung Putih, para Pemimpin G7 dengan tegas menyatakan mengutuk keras serangan Iran yang langsung dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Baca Juga
“Kami menyatakan solidaritas dan dukungan penuh kami kepada Israel dan rakyatnya serta menegaskan kembali komitmen kami terhadap keamanannya,” demikian pernyataannya dalam pers harian di situs resmi Gedung, dikutip Senin (15/4/2024).
Masih dalam pernyataan yang sama, Negara G7 menyebut bahwa tindakan Iran telah memperburuk kestabilan di wilayah tersebut dan berpotensi memicu eskalasi regional yang tidak terkendali.
Pemimpin G7 pun menuntut agar Iran dan sekutunya menghentikan serangan mereka. Selain itu, Negara G7 juga siap untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut sebagai tanggapan terhadap upaya atau kejadian yang dapat memperburuk situasi yang ada.
“Kami juga akan memperkuat kerja sama untuk mengakhiri krisis di Gaza, termasuk dengan terus bekerja menuju gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan serta pembebasan sandera oleh Hamas, dan memberikan bantuan kemanusiaan yang lebih besar kepada warga Palestina yang membutuhkan,” tulis Pemerintah AS.