Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria yang ditahan polisi Rusia karena dicurigai terlibat dalam serangan teroris di Balai Kota Crocus, Moskow, mengatakan telah dijanjikan hadiah sebesar 500.000 rubel (U$5.400) atau setara Rp85,8 juta.
“Saya menembak jatuh orang di Crocus demi uang, [saya dijanjikan] sekitar 500.000 rubel,” katanya, di sebuah video di Telegram.
Melansir TASS, tahanan tersebut menambahkan bahwa setengah dari uang tersebut telah ditransfer ke rekeningnya, sementara itu dia dijanjikan akan menerima setengahnya lagi nanti.
Kini, dia mengaku kehilangan kartu rekeningnya, saat mencoba melarikan diri dari petugas penegak hukum di Moskow.
Adapun sebanyak 11 tersangka yang terlibat dalam serangan teroris di Rusia itu telah ditangkap, termasuk 4 orang pembunuh bayaran yang mencoba kabur menuju perbatasan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan dalam pidato khusus di televisi untuk negaranya, dan bersumpah akan mengidentifikasi dan meminta pertanggungjawaban semua orang di balik serangan di Balai Kota Crocus, Moskow.
Baca Juga
Sementara itu, operasi penyelamatan di lokasi serangan teroris di tempat pertunjukan musik City Crocus Hall telah berakhir.
Meski begitu, Gubernur Wilayah Moskow Andrey Vorobyov di saluran Telegram menyatakan bahwa pencarian korban masih berlangsung, karena 133 jenazah telah dikeluarkan dari bawah reruntuhan selama 24 jam terakhir.
"Operasi penyelamatan telah berakhir di lokasi tragedi. Operasi pencarian masih berlangsung. Hari ini, tim penyelamat telah membersihkan sebagian besar auditorium. Selama 24 jam terakhir, 133 mayat telah ditemukan dari bawah reruntuhan, dan tahap awal, identitas 50 orang tewas telah diketahui. Identifikasi lainnya masih tertunda, di rumah sakit, dokter berjuang untuk nyawa 107 orang,” ujarnya.
Seperti diketahui, serangan teroris telah terjadi di Balai Kota Crocus di Kota Krasnogorsk dekat Moskow, Rusia, pada Jumat malam (22/3/2024).
