Bisnis.com, JAKARTA - Serangan teroris di Moskow Rusia setidaknya menewaskan 60 orang dan 140 orang terluka.
Beberapa saksi yang berada di dalam gedung tersebut mengungkapkan kondisi mengecam saat kejadian tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Alexei, seorang produser musik, mengaku hendak duduk di depan ketika dia mendengar “beberapa ledakan senapan mesin” dan “banyak jeritan”.
“Saya segera menyadari bahwa itu adalah tembakan otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk: serangan teroris,” kata Alexei yang menolak menyebutkan nama lengkapnya.
Saat orang-orang berlarian menuju pintu keluar darurat, “terjadi kerumunan yang mengerikan” dengan para penonton konser yang saling memanjat untuk keluar, tambahnya.
Saksi lain, berbicara kepada kantor berita Reuters, juga menggambarkan teror dan kepanikan di dalam lokasi tersebut.
Baca Juga
“Sebuah penyerbuan dimulai. Semua orang lari ke eskalator,” kata mereka, menolak menyebutkan nama mereka. “Semua orang berteriak; semua orang berlari.”
Serangan tersebut, yang menyebabkan gedung konser terbakar dan atapnya runtuh, merupakan salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada tahun 2004 yang menewaskan lebih dari 330 orang, setengahnya adalah anak-anak.
Jumlah korban tewas tampaknya akan meningkat, menurut laporan yang belum dikonfirmasi