Bisnis.com, JAKARTA — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan analisis terkait gempa yang mengguncang Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3/2024).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan, Gempa Tuban disebabkan reaktifasi sesar tua di Laut Jawa.
Dia menjelaskan reaktifasi sesar tua itu terjadi di Laut Jawa berumur pra tersier-tersier dengan Pola Meratus yang berarah relatif timur laut-barat daya. Perkiraaan itu diambil setelah menghubungkan pola struktur geologi Pulau Jawa.
“Diperkirakan merupakan reaktifasi kembali sesar tua di Laut Jawa berumur Pra Tersier - Tersier dengan Pola Meratus yang berarah relatif timur laut - barat daya,” kata Wafid saat dihubungi, Jumat (22/3/2024).
Wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.
Baca Juga
Menurut data Badan Geologi pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk., 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri – dari batupasir dan batugamping) dan dominan endapan Kuarter (terdiri – dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).
Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Selain itu, morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/ longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini.
“Badan Geologi terus mengkaji mengevaluasi dan memonitor perkembangan yang terjadi,” tuturnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 22 kali aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock usai gempa magnitudo 6,0 yang diupdate menjadi M 5,9 mengguncang Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3/2024).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan hasil analisis menunjukkan episenter Gempa Tuban terletak di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.
"Gempa bumi ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Laut Jawa M 6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 aktivitas gempabumi," kata Daryono, Jumat (22/3/2024).
Daryono menuturkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumidangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
Daryono mengungkapkan penyebab gempa bumi M 5,9 yang mengguncang Tuban ini dipicu gempa bumi dangkal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa," jelasnya.