Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku telah mengadukan 116 terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Hanya saja, menurutnya, ratusan laporan soal kecurangan tersebut tidak diproses seluruhnya oleh Bawaslu.
"Tapi ketika [indikasi kecurang] semua didiamkan [kami] tidak berhenti. Kurang lebih kami punya 116 kurang lebih laporan ke Bawaslu yang berproses," kata Ganjar di di Posko Relawan Jalan Teuku Umar, Kamis (21/3/2024).
Dengan demikian, capres berambut putih itu bakal membawa persoalan pemilu 2024 ini ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pasalnya, hanya MK yang saat ini mampu membuat terang soal sengketa Pemilu.
"Tapi kemudian ketika tidak ditindaklanjuti, satu-satunya lembaga yang kita bisa harapkan mengadili dengan fair, ya MK," tambahnya.
Sementara itu, Ganjar menyampaikan dugaan kecurangan pemilu ini telah terjadi secara sistematis yang dimulai pada putusan MK 90.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, putusan tersebut merupakan karpet merah terhadap putra Presiden Jokowi melenggang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Kemudian, dia juga mengaku pihaknya telah mendapatkan sejumlah informasi soal pengerahan aparat yang terlibat dalam dugaan kecurangan ini.
Selain itu, bantuan sosial yang masif dikerahkan saat periode Pemilu 2024 juga turut menjadi sorotan kubu Ganjar-Mahfud. Alhasil, dugaan kecurangan tersebut akan dibawa dalam sidang sengketa Pemilu di MK.
"Saya kira ini momentum yang sangat bagus kepada majelis hakim yang nanti ada di MK untuk menunjukkan kredibilitasnya. Setelah dulu ada putusan MKMK, setelah juga kita melihat penyelenggara mendapatkan hukuman etik, maka tentu saja kita harus mengembalikan kredibilitas demokrasi kita menjadi ini jauh lebih baik," pungkasnya.