Bisnis.com, JAKARTA — Presiden petahana Rusia Vladimir Putin berhadapan dengan tiga kandidat calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Rusia 2024.
Adapun 3 kandidat saingan Putin dalam Pilpres 2024 Rusia terdiri dari Nikolai Kharitonov (75) dari Partai Komunis, Leonid Slutsky (56) dari Partai Demokratik Liberal, dan Vladislav Davankov (40) dari Partai Rakyat Baru.
Hingga surat suara yang telah dihitung lebih dari 95,08%, Putin mendapatkan perolehan suara tertinggi di Pilpres Rusia. Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia membagikan data bahwa Putin memimpin suara dalam Pilpres 2024 dengan 87,32%.
Sementara itu, kantor berita resmi Rusia, TASS melansir, kandidat lainnya dari Partai Komunis Nikolay Kharitonov berada di posisi kedua dengan 4,28%.
Kemudian diikuti oleh kandidat dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov dengan 3,85%. Kandidat LDPR Leonid Slutsky berada di urutan keempat, memperoleh 3,15%.
Berikut ini, Profil 3 capres pesaing Putin dalam Pilpres Rusia 2024, seperti dilansir Reuters:
Baca Juga
1. Nikolai Kharitonov
Kharitonov merupakan anggota parlemen Rusia yang berusia 75 tahun dari State Duma. Dia adalah kandidat resmi Partai Komunis yang selalu berada di urutan kedua setelah Putin dalam setiap pemilihan umum Rusia sejak 2000.
Kharitonov merupakan warga Siberia yang sebelumnya pernah mencalonkan diri dan berhadapan dengan Putin pada 2004 dan meraih 13,8% suara, sementara Putin meraih 71,91% suara.
Pada dasarnya, dia mendukung Putin dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina, namun di masa lalu dia menentang beberapa kebijakan domestik Partai Rusia Bersatu yang pro-Putin.
Dia mendapat dukungan dari Gennady Zyuganov, seorang veteran pemimpin Partai Komunis yang berusia 79 tahun.
2. Leonid Slutsky
Slutsky merupakan anggota senior State Duma yang berusia 56 tahun. Dia adalah pemimpin Partai Demokratik Liberal Rusia (LDPR) yang ultra-nasionalis.
Dia mengambil alih posisi pemimpin permanen partai setelah pemimpin veteran LDPR Vladimir Zhirinovsky meninggal dunia pada 2022.
Slutsky sering tampil di TV pemerintah dan menyuarakan pandangan anti-Barat, berusaha memanfaatkan popularitas mendiang pendahulunya di kalangan masyarakat Rusia dengan kampanye slogan "Zhirinovsky tetap hidup."
Selain itu, dia juga telah berbicara pentingnya Rusia memenangkan perang di Ukraina dan pentingnya menjaga harga pangan.
Meski begitu, sekelompok jurnalis perempuan menuduh Slutsky melakukan pelecehan seksual pada 2018. Sebuah komisi parlemen membebaskannya, dan para penuduhnya itu menuding dilakukannya pemutihan.
3. Vladislav Davankov
Davankov merupakan wakil ketua majelis rendah parlemen, State Duma, dan anggota parlemen untuk partai politik Rakyat Baru, yang didirikan oleh ayahnya pada 2020.
Dia dengan usianya yang baru 40 tahun menjadi kandidat termuda yang terdaftar dan penerima berbagai penghargaan negara, termasuk salah satunya dari Putin.
Adapun dia mengatakan tidak akan mengkritik lawan-lawan politiknya. Dia juga tidak menyebut soal Ukraina, tetapi dia mengatakan mendukung perdamaian dan perundingan.
Davankov telah mencoba memposisikan dirinya sebagai seseorang yang menentang pembatasan berlebihan terhadap kebebasan pribadi masyarakat dan dalam konteks politik Rusia sebagai seseorang yang lebih liberal.