Bisnis.com, JAKARTA — Presiden petahana Vladimir Putin mendapatkan perolehan suara tertinggi dalam pemilihan presiden (Pilpres) di Rusia, dengan surat suara yang telah dihitung lebih dari 95,08%.
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia membagikan data bahwa Putin memimpin suara dalam Pilpres 2024 dengan 87,32%.
Sementara itu, kantor berita resmi Rusia, TASS melansir, kandidat lainnya dari Partai Komunis Nikolay Kharitonov berada di posisi kedua dengan 4,28%.
Kemudian diikuti oleh kandidat dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov dengan 3,85%. Kandidat LDPR Leonid Slutsky berada di urutan keempat, memperoleh 3,15%.
Menurut exit poll, perolehan suara untuk Putin dalam Pilpres yang selama ini dia jalani terus mengalami peningkatan perolehan suara sejak 2000.
Perolehan suara Putin dalam Pilpres 2000 mencapai 53,4%. Lalu, pada 2004, mantan agen rahasia Rusia itu mendapatkan 71,9% suara.
Baca Juga
Lebih lanjut, pada Pilpres 2012 Putin mendapatkan suara sebanyak 63,6%, dilanjut pada 2018 dia mendapatkan suara 76,6%.
Vladimir Putin's share of the vote in presidential elections:
— World of Statistics (@stats_feed) March 17, 2024
2000: 53.4%
2004: 71.9%
2012: 63.6%
2018: 76.6%
2024: 87.5% *
*estimate, according to exit polls pic.twitter.com/nSpP19P96e
Seperti diketahui, Majelis tinggi parlemen Rusia secara resmi menetapkan 17 Maret 2024 sebagai Hari Pemilihan Umum (Pemilu) untuk pemilihan presiden.
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia kemudian mengumumkan bahwa pemungutan suara di Rusia akan berlangsung selama 3 hari pada 15-17 Maret 2024.
Adapun 4 orang kandidat bersaing untuk menduduki jabatan tertinggi di Rusia, yaitu calon dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov; calon yang mencalonkan diri sendiri dan Presiden petahana Vladimir Putin.
Kemudian, calon Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) Leonid Slutsky; dan calon Partai Komunis Federasi Rusia (CPRF) Nikolay Kharitonov.