Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lukman Simandjuntak: Warga Adat Pamaluan Diusir, Orang Singapura Diajak ke IKN

Pegiat media sosial, Lukman Simanjuntak, turut menyoroti kabar yang meyebut ratusan warga adat Pamanuan disuruh pindah oleh Otorita IKN.
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA - Pegiat media sosial, Lukman Simanjuntak, turut menyoroti kabar yang meyebut ratusan warga adat Pamanuan disuruh pindah oleh Otorita IKN.

Sebagaimana diketahui, muncul kabar bahwa Otorita IKN memberikan waktu 7 hari agar masyarakat adat desa Pamaluan pindah dari kawasan IKN.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan penggusuran semena-mena.

Ia juga mengatakan bahwa dialog dengn warga sekitar terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

“Enggak berubah, menurut saya. Prinsipnya, sekali lagi, kami tidak akan menggusur semena-mena dan komunikasi berjalan,” katanya.

Pegiat media sosial, Lukman Simanjuntak, memberikan kritik cukup pedas atas manuver yang dilakukan oleh pemerintah tersebut.

Melalui media sosialnya, Lukman mengatakan bagaimana pemerintah memberi perlakukan berbeda antara masyarakat adat dengan warga Singapura.

Saat warga Singapura diminta tinggal di IKN, pemerintah malah "mengusir" masyarakat adat yang menempati wilayah tersebut.

"Warga Singapura diajak tinggal di IKN, eh warga sendiri malah diusir," tulisnya seperti dikutip Kamis, 14 Maret 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper