Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Agama mengimbau kepada umat Islam dan umat Hindu Hindu untuk saling menghormati karena awal bulan Ramadhan bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas berpandangan bahwa Nyepi maupun puasa Ramadan menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk saling melakukan introspeksi.
Menurutnya, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yaitu Amati geni atau tidak menyalakan api, Amati Karya atau tidak bekerja dan Amati Lelungan atau tidak bepergian serta Amati Lelanguan atau tidak menikmati hiburan bersenang-senang), sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa.
"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum introspeksi," tutur Menag, di Jakarta, Minggu (10/3).
Menurutnya, sikap saling menghormati itu sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Dia mengatakan Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar atau keramaian.
"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," katanya.
Baca Juga
Dia menjelaskan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan juga diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan. Maka dari itu, dia meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.
"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," ujarnya.