Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Arab Saudi sejauh ini belum memberikan pengumuman resmi mengenai hari pertama Ramadan 2024.
Meski begitu, awal Ramadan 2024 di Arab Saudi diprediksi bertepatan pada 11 Maret 2024, berbeda dengan prediksi dari pemerintah Indonesia.
Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI Ismail Fahmi menjelaskan bahwa Arab Saudi biasanya menentukan hari pertama Ramadan menggunakan metode pemantauan hilal atau rukyah.
Menurutnya, pemerintah Arab Saudi baru bisa memastikan tanggal awal Ramadan jika sudah melaksanakan rukyat.
Arab Saudi secara astronomis melakukan pemantauan berdasarkan pada posisi bulan. Namun, juga mengandalkan perhitungan kalender bulan bernama Ummul Qura.
Ummul Qura merupakan kalender yang digunakan untuk memperoleh tanggal berdasarkan perhitungan posisi bulan sabit tepat di atas Kota Mekkah, yang memakai nama-nama bulan Hijriah.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya sudah ada fatwa dari ulama Arab Saudi agar menaati keputusan masing-masing pemerintah.
Menurutnya, pihak Arab Saudi tidak menghendaki keputusan negaranya untuk diikuti oleh negara-negara di luar Arab Saudi.
"Untuk daerah di luar Arab, disuruh taat sama pemerintahnya. Disuruh menyesuaikan dengan kondisi yang ada di negaranya masing-masing. Arab ini tidak menghendaki untuk diikuti, ini pendapat ulamanya jelas," ujarnya, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (10/3/2024).
Sementara itu, berbeda dengan Arab Saudi, pemerintah Indonesia memprediksi bahwa awal Ramadan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024.
Meski begitu, sidang isbat penentuan awal Ramadan 2024 baru akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI pada sore hari ini, sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (10/3/2024).