Bisnis.com, JAKARTA - Bekerja setiap hari adalah rutinitas pekerja untuk memupuk pundi-pundi rupiah. Namun sebagai manusia, kita juga pernah merasa lelah dengan rutinitas kerja harian kita. Untuk itu diperlukan adanya libur untuk beristirahat. Berikut beberapa alasan cuti kerja yang masuk akal dan sopan.
Selain libur reguler yang diberikan kantor, kita juga bisa mengajukan cuti untuk rehat sejenak dan menikmati hidup tanpa tekanan pekerjaan.
Tanpa istirahat, liburan dan cuti rutin, pikiran kita bisa saja tidak berjalan dengan baik. Liburan bisa menghilangkan kepenatan dan juga meredam kemungkinan stress Anda.
Berikut ini adalah alasan mengajukan cuti pekerjaan, selain dengan menggunakan format "acara keluarga".
Contoh Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal
Berikut beberapa alasan cuti kerja yang masuk akal, selain menggunakan alasan adanya acara keluarga, dikutip dari greatdayhr:
1. Kondisi Kesehatan
Stres dengan pekerjaan juga bisa berpengaruh ke kesehatan kita. Untuk itu, kita bisa mengajukan cuti dengan alasan kondisi kesehatan.
Baca Juga
Namun alasan kesehatan ini tak boleh dibuat-buat, karena kantor pasti membutuhkan bukti surat rekomendasi dokter.
2. Urusan Hukum
Alasan masuk akal lain untuk mengajukan cuti adalah terlibat dalam urusan hukum. Urusan hukum ini misalnya panggilan ke pengadilan, atau pertemuan dengan pengacara, hingga mengurus surat kehilangan ke kantor kepolisian.
Karyawan dapat mengajukan cuti kepada kantor dan mengatakan bahwa urusan dengan hukum ini adalah hal penting dan tidak dapat dihindari.
3. Keperluan Pribadi yang Mendesak
Selain itu, alasan cuti yang masuk akal adalah keperluan pribadi yang sifatnya mendesak. Misalnya harus mengurus ATM hilang, pindah rumah, hingga menghadiri acara kerabat dekat.
4. Kegagalan Transportasi
Kegagalan transportasi juga bisa menjadi alasan seseorang mengajukan cuti. Hal ini misalnya anda mengalami kendala dengan kendaraan pribadi hingga sulit untuk pergi ke kantor.
Dalam beberapa kasus, karyawan mungkin memerlukan cuti mendadak untuk menyelesaikan masalah transportasi, hingga nantinya bisa kembali ke rutinitas kerja normal.
5. Kondisi Psikologis dan Mental
Stres berlebihan bisa membuat seseorang mengalami penurunan kondisi kesehatan yang signifikan. Apabila anda mengalami gejala yang mengarah ke depresi, kecemasan, hingga krisis emosional, sebaiknya perbincangkan masalah ini kepada kantor.
Karyawan mungkin memerlukan pengajuan cuti dengan alasan kondisi psikolosi untuk mencari dukungan profesional, meresapi situasi, dan memulihkan keseimbangan mental.
6. Berduka
Alasan cuti bekerja yang masuk akal selanjutnya adalah ketika sedang berduka. Ketika karyawan kehilangan anggota keluarga atau sahabat dekat, mereka membutuhkan waktu untuk berduka dan memulihkan diri secara emosional.
7. Merawat Orang Tua Sakit
Karyawan sering memerlukan cuti untuk merawat orang tua yang sakit atau lanjut usia. Jadi merawat orang tua bisa jadi salah satu alasan cuti kerja yang masuk akal, namun Anda tetap harus profesional dengan tanggung jawab terhadap perusahaan.
8. Keperluan Keluarga
Penting bagi karyawan untuk mendapatkan cuti untuk urusan keluarga yang mendesak, seperti melahirkan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Alasan cuti kerja yang satu ini cukup sering digunakan oleh karyawan ketika mendadak membutuhkan waktu libur bekerja.
9. Keadaan Darurat dalam Keluarga
Ketika terjadi keadaan darurat di keluarga, seperti kecelakaan atau keadaan kritis, karyawan memerlukan waktu untuk menangani situasi tersebut. Keadaan darurat menjadi salah satu alasan cuti kerja yang masuk akal dan dapat dimengerti oleh atasan.
10. Kecelakaan atau Kerusakan Rumah Tangga
Ketika terjadi kecelakaan atau kerusakan di rumah tangga yang membutuhkan perbaikan atau penanganan darurat, karyawan dapat mengambil cuti untuk menanganinya.
Alasan Cuti Bekerja yang sebaiknya Dihindari
Setelah memahami beberapa contoh alasan cuti kerja yang masuk akal, berikut beberapa alasan yang sebaiknya dihindari saat mengajukan cuti:
1. Sakit tanpa Kepastian Kembali
Mengambil cuti dengan mengklaim sakit tanpa memberikan kepastian kapan akan kembali bekerja dapat menciptakan ketidakpastian dalam perencanaan tim dan proyek.
2. Menghadiri Interview di Perusahaan Lain
Mengambil cuti untuk menghadiri wawancara di perusahaan lain menunjukkan ketidaksetiaan dan dapat merusak hubungan dengan atasan saat mereka mengetahuinya.
3. Bangun Kesiangan
Mengambil cuti karena bangun kesiangan tanpa alasan yang kuat dapat dipandang sebagai kurangnya tanggung jawab dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas.
4. Tidak Ada Kendaraan
Tidak memiliki kendaraan bukanlah alasan yang baik untuk mengambil cuti karena ada alternatif lain seperti transportasi umum atau berkendara bersama teman atau rekan kerja.
5. Tidak Mood
Mengambil cuti hanya karena merasa tidak mood dapat dianggap sebagai sikap yang tidak profesional dan tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
Itulah beberapa contoh alasan cuti kerja yang masuk akal dan beberapa alasan yang sebaiknya Anda hindari ketika sedang ingin mengajukan izin cuti.