Bisnis.com, JAKARTA - Prajurit TNI Angkatan Laut dari pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) berlatih terjun payung dan evakuasi medis udara (EMU) di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Jakarta.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, dalam siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL di Jakarta, Senin, menyampaikan seluruh prajurit TNI AL, termasuk prajurit dari Kopaska, harus selalu meningkatkan kemampuan untuk menjadi prajurit yang profesional.
Oleh karena itu, aksi terjun payung dan evakuasi di udara menjadi beberapa materi dalam Latihan Pasukan Khusus (Latpasus) Kopaska Tahun 2024 yang diadakan selama satu hari pada minggu lalu (2/3).
Latihan itu, sebagaimana disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI AL, terdiri atas dua sortie penerbangan, yang tiap sortie-nya terdiri atas dua tahap penerjunan (run). Untuk sortie pertama run pertama, ada enam prajurit yang terjun payung dari atas ketinggian 10.000 kaki, kemudian ada tujuh penerjun yang turun pada sortie pertama run kedua.
Untuk sortie kedua run pertama, ada tujuh prajurit yang terjun dari atas ketinggian, kemudian terakhir ada tujuh prajurit yang turun dalam sortie kedua run kedua. Sasaran terjun saat itu di area sekitar Lanudal Jakarta.
Latpasus Kopaska dengan materi terjun payung dan evakuasi medis udara (EMU), yang pertama kali digelar tahun ini, melibatkan pesawat Cassa NC-212 U-6208 dari Skuadron 600 Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal).
Baca Juga
Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) Laksamana Pertama TNI Baroyo Eko Basuki memberikan arahan langsung kepada para prajurit yang terjun payung dalam Latpasus Kopaska Tahun 2024.
Dia meminta para prajurit mengutamakan keselamatan dan mengingatkan mereka untuk menjadikan latihan ini sebagai kesempatan unjuk kemampuan yang sesungguhnya.
Komando Pasukan Katak TNI AL rutin menggelar latihan setidaknya pada triwulan pertama tiap tahunnya.
Pasukan elite TNI AL itu pada periode yang sama tahun lalu menggelar latihan bersama merebut kembali pangkalan udara dari kendali musuh. Kopaska saat itu berlatih bersama prajurit TNI AL dari Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal.
Dalam latihan itu, para peserta latihan operasi air landed, yaitu taktik pendaratan pesawat untuk menurunkan pasukan dalam waktu singkat, karena pesawat harus segera kembali terbang. Pesawat NC-212-200 saat itu dikerahkan untuk latihan Kopaska dan Puspenerbal merebut pangkalan udara.