Bisnis.com, JAKARTA - Gelapnya malam dan dinginnya udara tidak mengurangi kemampuan dan keterampilan prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) menuruni lambung KRI Semarang 594, menuju perahu cepat “Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB)” dan “Sea Rider” untuk melakukan infiltrasi ke sebuah pulau yang dikuasai musuh.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) menuruni anak tangga pada lambung kanan KRI Semarang 594 di Perairan Pulau Damar. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Senyap dan tak terdekteksi mendekati objek sasaran berjarak sekitar 5,6 km dari kapal markas, sebelum perintah penyergapan, pasukan elit yang terbagi dalam beberapa tim kecil terus waspada membelah lautan di keheningan malam.
Beberapa detik kemudian terdengar suara lantang dari alat komunikasi “Laksanakan Penyerangan”, dengan gesit pasukan terlatih itu menuju ke sasaran terkunci, diawali serangan kilat melumpuhkan sejumlah perahu patroli musuh yang berada di garis depan.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) siaga di atas Sea Rider. ANATARA FOTO/M Risyal Hidayat
Selanjutnya pasukan komando yang nyaris tanpa suara, menyusup melalui permukaan air dengan menggunakan alat selam Dive Personal System (DPS), serta melalui bawah air dengan mengendarai “Subskimmer” menuju titik yang ditentukan.
Koordinasi jam J dan hari H penyerbuan telah disiapkan matang, dan langsung dilaksanakan seefektif mungkin guna mengurangi resiko kegaggalan dalam operasi tempur tersebut.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) melakukan penyerbuan di atas permukaan air. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Peluru penembak jitu membuka pertahanan musuh, diiringi penyerbuan kilat pasukan komando TNI AL yang terus merangsek ke jantung pertahanan, sehingga membuat musuh kocar-kacir.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) TNI AL melakukan penyerbuan saat infiltrasi ke garis depan penyerbuan di Kompleks Dermaga Pondok Dayung Koarmada I, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sementara tampak di udara, beberapa personel manusia katak melakukan “Free Fall” dari ketinggian 3.000 feet menggunakan pesawat udara Cassa U-6208, untuk membantu proses penyerangan dan penguasaan keadaan.
Seorang prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) melakukan terjun free fall bersiap mendarat ke Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Rentetan tembakan serta dentuman peledak terus menggeleggar, memecah keheningan pagi membuat musuh tak berdaya, dan dalam waktu singkat seluruhnya dapat dilumpuhkan dan dikuasai.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) melakukan penyerbuan dari pesisir Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Operasi yang berjalan singkat, cepat tersebut berhasil menyelamatkan petugas menara yang disandera pasukan tak dikenal, ketika berupaya menguasai pulau terdepan di wilayah NKRI.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) melakukan penyelamatan sandera di pesisir Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta.ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Skenario penyerangan di Pulau Edam atau Pulau Damar, jajaran Kepulauan Seribu, Jakarta, itu adalah simulasi latihan Peperangan Laut Khusus 2020 dilakukan Kopaska Koarmada I, dimana latihan itu guna meningkatkan profesionalisme, keterampilan, dan kesiapan operasional Satuan Kopaska sehingga mampu mengatasi segala sesuatu yang dapat mengancam, membahayakan kedaulatan negara, keselamatan bangsa dan kepentingan nasional di bidang maritim.
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada I melakukan yel-yel usai Latihan Peperangan Laut Khusus di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Operasi khusus Kopaska merupakan latihan rutin dilaksanakan dalam rangka memelihara kemampuan tempur pasukan elit TNI AL itu, dan saya sebagai Pangkoarmada I wajib membina, memelihara untuk meningkatkan profesionalisme unsur prajurit Koarmada I," tegas Laksama Muda TNI Ahmadi Heri Purwono.