Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Real Count Pemilu 2024: Suara PSI Tembus 4% di 16 Dapil Ini

Berdasarkan hasil sementara real count Pemilu 2024, PSI tercatat mampu meraup suara di atas 4% di 16 dapil. Ini daftarnya
Update Real Count Pemilu 2024: Suara PSI Tembus 4% di 16 Dapil Ini. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Ketua Umum Partai Gerindra dan Calon Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) didampingi sejumlah petinggi partai koalisi berfoto di Jakarta, Selasa (24/10/2023). - Bisnis/Suselo Jati
Update Real Count Pemilu 2024: Suara PSI Tembus 4% di 16 Dapil Ini. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Ketua Umum Partai Gerindra dan Calon Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) didampingi sejumlah petinggi partai koalisi berfoto di Jakarta, Selasa (24/10/2023). - Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil sementara real count Pemilu 2024 per Senin (4/3/2024) jam 08.00 WIB menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memperoleh 2.404.203 suara atau 3,13%. Namun, persentase perolehan suara ini tertahan setidaknya sejak Sabtu lalu. 

Adapun, perolehan partai yang digawangi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep ini merupakan hasil perhitungan 65,84% suara masuk ke Sirekap KPU atau 542.025 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS). 

Lebih lanjut, publik menyoroti lonjakan tajam perolehan suara PSI beberapa hari. Berdasarkan catatan Bisnis, Rabu (28/2/2024) pukul 17.00 WIB, PSI baru meraih 2,79%. Namun, pada Sabtu (2/3/2024) jam 18.00 WIB, realisasi hasil real count Pemilu 2024 'Partai Anak Muda' itu mencapai 3,13%.

Kendati begitu, perolehan suara PSI itu masih berada di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) Pemilu 2024 yang ditetapkan sebesar 4% oleh Undang-Undang No. 7/2014 tentang Pemilihan Umum.

Ketua Dewan Pembina partai solidaritas indonesia (PSI) Grace Natalie menilai wajar adanya penambahan suara PSI saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.

Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Sementara itu, KPU juga telah merespons ihwal 'anomali' perolehan suara PSI. Anggota KPU Idham Holik menyampaikan bahwa penghitungan suara hasil Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pileg, masih berlangsung dengan rekapitulasi berjenjang. 

Hasil penghitungan suara secara berjenjang dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ke KPU/Komisi Independen Pemilihan (KIP) kabupaten/kota hingga ke nasional, terang Idham, akan menjadi hasil resmi dari Pemilu 2024. 

"KPU nanti pasca rekapitulasi tingkat nasional baru akan mengumumkan perolehan suara peserta Pemilu Serentak 2024," ujar Idham kepada Bisnis melalui pesan singkat, Jumat (1/3/2024). 

Untuk diketahui, rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan hingga nasional itu tengah berlangsung. KPU juga sudah memulai rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat nasional sejak beberapa hari lalu, dimulai dari sejumlah daerah pemilihan (dapil) luar negeri. 

Idham menekankan bahwa hasil resmi Pemilu 2024 akan diumumkan sejalan dengan batas akhir rekapitulasi tingkat nasional di KPU, yakni pada 20 Maret 2024. 

"Saya harus bicara dalam konteks data resmi perolehan suara peserta pemilu dan saat ini masih berlangsung rekapitulasi secara berjenjang," tuturnya

Perolehan Suara PSI Tembus 4% di 16 Dapil

Berdasarkan Hasil sementara real count Pemilu 2024 yang dikutip pada Senin (4/3/2024) jam 07.00 WIB, PSI tercatat berhasil melampaui ambang batas parlemen 4% di sejumlah daerah pemilihan (dapil). Berikut daftarnya:

1. Banten III: 71.130 suara (6,51%)

2. Jakarta I: 39.276 suara (7,13%)

3. Jakarta II: 88.277 suara (8,41%)

4. Jakarta III: 66.766 suara (13,77%)

5. Jawa Barat I: 31.898 (4,79%)

6. Jawa Barat V: 55.957 (4%)

7. Jawa Barat VI: 24.996 (5,44%)

8. Jawa Barat VIII: 65.130 (5,19%)

9. Jawa Tengah I: 55.157 (4,53%)

10. Jawa Tengah V: 87.374 (5,8%)

11. Jawa Timur I: 77.649 (6,74%)

12. Jawa Timur VI: 116.488 (5,94%)

13. Nusa Tenggara Timur II: 29.459 (5,32%)

14. Papua Selatan: 1.928 (9,33%)

15. Papua Tengah: 979 (5,84%)

16. Sulawesi Selatan I: 42.167 (4,59%)  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper