Bisnis.com, JAKARTA — Norma kesusilaan menjadi salah satu dari empat norma dasar yang dipegang manusia dalam bermasyarakat.
Bersama dengan norma kesopanan, norma agama dan norma hukum, norma kesusilaan menjadi pegangan setiap manusia untuk menentukan sikap terbilang baik atau buruk.
Mengutip buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017, dapat dipastikan bahwa seluruh kelompok masyarakat memiliki aturan atau norma tersebut. Bahkan ketika hanya ada dua orang berkumpul, pasti akan ada aturan atau norma yang mengatur interaksi keduanya.
Cicero (106–43 SM), seorang ahli hukum bangsa Romawi mengatakan, “ubi societas ibi ius”. Artinya, di mana ada masyarakat, di situ ada hukum. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun di dunia yang tidak memerlukan aturan atau norma dalam kehidupannya.
Apa itu Norma
Kata Norma merupakan kata serapan dari bahasa asing. Norma dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata norm, sedangkan dalam bahasa Yunani ada nomoi atau nomos. Artinya, tatanan, aturan atau hukum.
Berdasarkan penjelasan Jimly Asshiddiqie, norma merupakan institusionalisasi nilai-nilai yang diidealkan sebagai kebaikan keluhuran bahkan kemuliaan berhadapan dengan nilai-nilai buruk, tidak luhur atau tidak mulia.
Baca Juga
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok atau warga komunitas. Dalam hal ini, semua warga, baik dalam keluarga komunitas maupun negara wajib menaati aturan atau ketentuan tersebut.
Setiap norma mempunyai sanksi atau hukuman bagi orang yang melanggarnya. Bahkan, beberapa jenis norma yang bila dilanggar akan membawa akibat, baik bagi kelompok maupun dirinya sendiri.
Adapun, ada empat norma dasar yang dikenal masyarakat yakni norma kesusilaan, norma kesopanan, norma agama dan norma hukum.
Lantas, apa itu norma kesusilaan? Berikut perinciannya beserta sanksi norma kesusilaan dan contoh norma kesusilaan:
Pengertian Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan aturan tentang baik dan buruk berdasarkan kejujuran hati nurani dan menuntun seseorang untuk berbuat kebaikan.
Dengan kata lain, seseorang yang berbuat berdasarkan suara hati nurani merupakan gambaran orang yang mempertimbangkan norma kesusilaan dalam kehidupannya.
Kehadiran norma kesusilaan bersamaan dengan kelahiran atau keberadaan manusia itu sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya. Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak akan dapat dibohongi oleh siapa pun.
Suara hati nurani sebagai suara kejujuran merupakan suara yang akan mengarahkan manusia kepada kebaikan.
Contoh Norma Kesusilaan
Contoh norma kesusilaan antara lain ketika seseorang akan berbohong, sebenarnya hatinya ingin menyuarakan kebenaran. Apabila menuruti suara hati, seseorang akan cenderung bertindak benar dan baik.
Sebaliknya, contoh pelanggaran norma kesusilaan tampak ketika dia berbohong. Kebohongan itu akan menghadirkan sanksi norma kesusilaan berupa rasa bersalah.
Contoh norma kesusilaan di sekolah misalnya seorang siswa yang mengikuti suara hati nurani tidak mungkin menyontek ketika ulangan karena tahu menyontek itu perbuatan salah.
Sementara itu, contoh norma kesusilaan di masyarakat yakni seorang yang memiliki hati nurani tidak mungkin mengambil dompet seseorang ibu yang jatuh atau tertinggal di tempat umum.
Karena norma susila berasal dari hati nurani, bagi pelanggar norma kesusilaan akan timbul perasaan penyesalan. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan merasakan menyesal karena perbuatan salahnya tersebut.
Contoh Norma Kesusilaan di Sekolah
- Menghormati guru dan staf sekolah.
- Menjaga kesopanan dan etika berbicara di lingkungan sekolah.
- Menghormati dan bekerjasama dengan teman sekelas.
- Tidak melakukan kecurangan, seperti mencontek saat ujian.
- Mematuhi aturan dan tata tertib sekolah.
- Saling membantu teman yang kesulitan dalam belajar.
- Menghargai dan menjaga fasilitas sekolah.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan di lingkungan sekolah.
- Tidak melakukan perundungan (bullying) terhadap sesama siswa.
- Berperilaku sopan dan ramah kepada semua anggota sekolah.
- Tidak melakukan kegiatan yang merusak lingkungan sekolah, seperti vandalisme.
- Menghormati waktu belajar dan tidak mengganggu proses pembelajaran.
- Tidak menggunakan narkoba atau senyawa adiktif lainnya di lingkungan sekolah.
- Menghormati perbedaan antarindividu, termasuk perbedaan agama, budaya, dan latar belakang.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekolah.
Contoh Pelanggaran Norma Kesusilaan di Sekolah
- Bertindak dan berperilaku tidak jujur, seperti melakukan kecurangan dalam ujian atau tugas sekolah.
- Berpakaian yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
- Mengambil hak milik orang lain tanpa izin, seperti mencuri barang-barang milik teman sekelas.
- Berkelahi dengan sesama siswa.
- Membuat keonaran atau kerusuhan di dalam lingkungan sekolah.
- Melakukan pelecehan seksual terhadap sesama siswa atau staf sekolah.
- Menggunakan bahasa kasar atau menghina orang lain.
- Mengonsumsi minuman beralkohol atau menggunakan rokok di area sekolah.
- Melanggar hak privasi orang lain, misalnya dengan membuka pesan atau informasi pribadi tanpa izin.
- Menyebarkan gosip atau fitnah tentang sesama siswa atau staf sekolah.
- Mengabaikan tugas-tugas sekolah atau tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran tanpa alasan yang jelas.
- Memanipulasi atau merusak hasil ujian atau nilai akademik lainnya.
- Menyebarkan materi yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan nilai-nilai moral di sekolah.
- Mengganggu jalannya kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya di sekolah.
- Memiliki perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang atau perilaku berisiko lainnya.
Sanksi Norma Kesusilaan
Sanksi norma kesusilaan adalah konsekuensi atau akibat yang diterima seseorang akibat melanggar atau tidak mematuhi norma-norma kesusilaan dalam masyarakat. Ini bertujuan untuk mempertahankan dan mengatur tata nilai moral yang dianggap penting untuk keharmonisan sosial.
Beberapa contoh sanksi norma kesusilaan adalah sebagai berikut:
- Timbulnya rasa malu karena tindakan yang dipandang tidak pantas.
- Penghukuman hukum, seperti masuk penjara atau denda.
- Penilaian buruk dari orang lain terhadap individu yang melanggar norma kesusilaan.
- Kehilangan kepercayaan dan reputasi baik di masyarakat atau dalam lingkungan sosial tertentu.
Sanksi norma kesusilaan berperan penting dalam menjaga moralitas dan ketertiban sosial dalam suatu masyarakat.