Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tangan Sri Mulyani, APBN Bukan Cuma untuk Makan Siang Gratis

Makan siang gratis menjadi salah satu visi dan misi dari Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat diwawancarai dalam Emerging + Frontier Forum di London, Inggris pada Selasa (25/6/2019). - Bloomberg/Luke MacGregor
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat diwawancarai dalam Emerging + Frontier Forum di London, Inggris pada Selasa (25/6/2019). - Bloomberg/Luke MacGregor

Bisnis.com, JAKARTA - Makan siang gratis menjadi salah satu visi dan misi dari Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Program makan siang gratis ini kemudian dibahas oleh Jokowi saat Rapat Kabinet di Istana, Senin (26/2/2024)

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan daftar penerima program makan siang gratis yang akan diselenggarakan pemerintah pada tahun depan atau 2025.

Daftar penerima makan siang gratis ini menjangkau 70,5 juta orang yang mencakup bayi di bawah lima tahun (balita) hingga siswa sekolah menengah pertama (SMP).

Namun pada tahun 2025 mendatang, APBN bukan hanya akan digunakan untuk membiayai makan siang yang jadi program unggulan Prabowo-Gibran.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 juga difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat atau well-being serta konvergensi atau pertumbuhan yang makin merata antardaerah.

“Untuk postur awal ini, tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga, sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 [persen] hingga 2,8 persen dari GDP [gross domestic product]. Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya, sehingga dalam situasi global yang suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga,” kata Menkeu seperti dilansir dari Setkab.

Kemudian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan tahun 2025 sebagai awal dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025-2029 sangat strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2024.

“Mengapa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dan ada kata-kata akselerasi? Pertama, mengingat bahwa tahun 2025 adalah awal dari RPJMN Tahun 2025-2029, dan RPJMN 2025-2029 adalah sangat strategis yang menjadi bagian dari awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 Indonesia Emas,” ujar Suharso usai menghadiri sidang kabinet paripurna (SKP) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/02/2024).

Suharso mengungkapkan, pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen.

Selain itu pemerintah juga menargetkan penurunan tingkat kemiskinan menjadi 6-7 persen serta menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,5-5 persen.

“Sasaran pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 adalah antara sekitar 5,3-5,6 persen, kemudian tingkat kemiskinan itu antara 6-7 persen, kemudian tingkat pengangguran terbuka juga kita turunkan,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper