Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Negara G7 Mendesak Gencatan Senjata di Jalur Gaza Palestina

Gencatan senjata di jalur Gaza Palestina didesak oleh kelompok negara G7
Kelompok Negara G7 Mendesak Gencatan Senjata di Jalur Gaza Palestina/Handout via REUTERS
Kelompok Negara G7 Mendesak Gencatan Senjata di Jalur Gaza Palestina/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Para anggota negara G7 telah menyatakan niatnya untuk mengupayakan jeda kemanusiaan yang lama dalam konflik yang mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan di Jalur Gaza, Palestina. 

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, sekaligus Ketua pertemuan Menteri Luar Negeri G7 berbicara mengenai Gaza, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich. 

Dia mendesak implementasi resolusi DK PBB 2712 dan 2720, termasuk koridor untuk memfasilitasi bantuan yang sangat dibutuhkan, pergerakan sipil, dan pembebasan sandera, adalah hal yang penting untuk dilakukan saat ini.

Melansir TASS, selain itu negara G7 juga mencatat bahwa warga negara asing harus diperbolehkan untuk terus meninggalkan zona serangan militer.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers menyatakan bahwa Israel akan melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza sampai semua tujuan tercapai. 

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan lebih dari 28.800 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Jalur Gaza sejak ketegangan dimulai pada Oktober lalu. 

“Jumlah korban agresi Israel di Gaza saat ini mencapai 28.858 orang,” kata Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, kementerian itu juga menyatakan bahwa sebanyak 68.677 warga Gaza di Palestina mengalami luka ringan maupun berat. 

Kemudian menurut kementerian tersebut, dalam 24 jam terakhir saja, 83 orang tewas dan 125 lainnya luka-luka akibat serangan pasukan Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper