Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Asing Soroti Reaksi Anies Bahas Kecurangan Pemilu 2024

Anies Baswedan disorot media asing karena pernyataannya soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Indonesia.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan saat meninggalkan markas Tim Nasional (TimNas) AMIN di Jalan Diponegoro 10, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan saat meninggalkan markas Tim Nasional (TimNas) AMIN di Jalan Diponegoro 10, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan mendapat sorotan media asing setelah Pilpres 2024 selesai dilakukan pada Rabu (14/2/2024).

Media asing seperti Al Jazeera dan Channel News Asia (CNA) menyoroti reaksi Anies mengenai adanya dugaan kecurangan pemilu.

Anies sendiri saat itu mengatakan bahwa perhitungan suara Pilpres harus menunggu mengumuman resmi dari KPU.

"Kami akan menunggu sampai ada hasil resmi, dan kami akan menghormatinya," ujar Anies dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (16/2).

Ia juga menyinggung mengenai banyaknya laporan mengenai kecurangan Pemilu yang diungkapkan oleh beberapa masyarakat.

CNA dalam artikelnya menuliskan judul "Presidential hopefuls Anies, Ganjar not conceding yet despite exit polls showing Prabowo with near-60% vote share".

Dalam pemberitaannya itu, CNA menyoroti bahwa Anies dan Ganjar tidak akan menyerah mengawal perhitungan suara.

Adapun perhitungan cepat atau quick count menunjukkan hasil bahwa pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran unggul dengan lebih dari 50% suara.

Benang merah kecurangan Pemilu

Di sisi lain, Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menemukan benang merah terkait indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024 yang dimulai sejak sebelum pencoblosan. 

“Kami menemukan indikasi bahwa ada satu benang merah antara sebelum hari H pencoblosan, saat hari H pencoblosan dengan setelah pencoblosan," kata Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva di Sekretariat Koalisi Perubahan, Kamis (15/2/2024).

Hamdan mengatakan bahwa indikasi pelanggaran dalam Pemilu 2024 terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). 

Berbagai bukti, kata Hamdan saat ini masih dikumpulkan untuk memperkuat dugaan pelanggaran tersebut.

"Kami sekarang ini sedang mengumpulkan bukti-bukti yang terkait yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang sistematis, terstruktur, masif itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper