Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kubu Anies-Cak Imin Temukan Benang Merah Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menemukan benang merah terkait indikasi pelanggaran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar memeriksa surat suara sebelum pencoblosan di TPS 023 Kemang, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar memeriksa surat suara sebelum pencoblosan di TPS 023 Kemang, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menemukan benang merah terkait indikasi kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva mengatakan bahwa indikasi kecurangan itu sudah dimulai sejak sebelum pencoblosan atau sebelum 14 Februari 2024.

“Kami menemukan indikasi bahwa ada satu benang merah antara sebelum hari H pencoblosan, saat hari H pencoblosan dengan setelah pencoblosan," kata Hamdan di Sekretariat Koalisi Perubahan, Kamis (15/2/2024).

Hamdan mengatakan bahwa indikasi pelanggaran dalam Pemilu 2024 terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). 

Berbagai bukti, kata Hamdan saat ini masih dikumpulkan untuk memperkuat dugaan pelanggaran tersebut.

"Kami sekarang ini sedang mengumpulkan bukti-bukti yang terkait yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang sistematis, terstruktur, masif itu," ujarnya

Lebih lanjut, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013–2015 mengajak seluruh relawan, saksi, dan masyarakat untuk mengumpulkan dan menginventarisasi pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan. 

Dirinya juga menyinggung soal film Dirty Vote yang menjadi awal terbukanya permulaan sebuahb desain pelanggaran Pemilu 2024.

"Sekarang kita hendak membuktikan dan bukti-bukti awal kita temukan implementasi dari desain itu mulai tampak satu persatu, dan ini kami sedang kumpulkan seluruh Indonesia," ucap Hamdan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper