Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Rafah

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan bahwa serangan Israel ke Rafah telah menewaskan banyak warga Palestina yang mengungsi di Rafah.
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Rafah, di Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan RI itu ditegaskan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan bahwa serangan Israel ke Rafah telah menewaskan banyak warga Palestina yang mengungsi di Rafah. 

"Indonesia mengutuk keras serangan udara ke penampungan warga Gaza di Rafah, yang telah memakan korban jiwa, dan rencana serangan daratnya," katanya, dalam keterangan resmi kepada media, dikutip Kamis (15/2/2024). 

Dia menyatakan bahwa serangan Israel ke Rafah merupakan salah satu skenario yang dibuat agar warga Gaza meninggalkan tanahnya. 

"Serangan tersebut diyakini merupakan bagian dari skenario besar Israel untuk memaksa bangsa Palestina keluar dari tanah mereka," ucapnya. 

Menurutnya, serangan di Rafah tersebut sekaligus bermaksud untuk menghilangkan masa depan kemerdekaan Palestina. 

Sementara itu, dia menegaskan bahwa Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera melakukan tindakan aktif. 

"Indonesia sekali lagi mendesak Dewan Keamanan PBB, untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel tersebut. Hukum Humaniter Internasional harus ditegakkan," tambahnya. 

Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militer negaranya telah menerima perintah untuk mempersiapkan dimulainya pertempuran di Kota Rafah di perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir, sejak 7 Februari 2024.

Dia menginstruksikan tentaranya untuk menyiapkan rencana mengevakuasi warga sipil Gaza dan melenyapkan empat batalyon Hamas Palestina yang tersisa di kota tersebut, 2 hari kemudian. 

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyerukan penghentian serangan Israel terhadap Kota Rafah di Jalur Gaza, dalam sebuah surat kepada DK PBB.

Mansour menyatakan bahwa Rafah kini melindungi warga sipil yang meninggalkan rumahnya karena aktivitas serangan militer Israel. 

“Saya menulis lagi dengan sangat mendesak untuk menegaskan kembali seruan kami untuk segera melakukan mobilisasi internasional guna menghentikan perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina," katanya di surat itu. 

Dia menjelaskan di dalam surat tersebut, pihaknya kembali menyerukan tindakan internasional segera, khususnya memperingatkan Israel atas serangan yang dilakukan di Rafah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper