Bisnis.com, JAKARTA - Anak-anak muda yang tergabung dalam Gerakan AMIN Muda menggelar pesta rakyat dan deklarasi gerakan 'Dobrak, Lawan Korupsi'. Mereka meminta agar masyarakat tidak terhipnotis oleh bantuan sosial (bansos) yang diberikan oleh pasangan calon.
Dalam kesempatan itu, Co-Captain Timnas AMIN Jumhur Hidayat mengingatkan kepada warga agar warga tidak terhipnotis oleh bantuan sosial (bansos) mengingat bansos merupakan hak rakyat dan berasal dari uang rakyat.
"Jadi, bansos bukan diberikan oleh paslon tertentu, bansos itu hak rakyat siapa pun yang memimpin karena dana rakyat yang diberikan kepada orang yang membutuhkan,” kata Jumhur di Bukit Duri, Jumat (9/2/2024).
Di sisi lain, Deputi Kreatif Timnas AMIN, Ivan Ahda menyampaikan bahwa saat ini pemerintahan secara terang-terangan melanggar etika dan moral, bahkan mempertontonkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurutnya, sikap Presiden yang menyatakan berpihak terhadap paslon tertentu telah menggunakan perangkat dan anggaran negara untuk memenangkan paslon tertentu.
“Nepotisme dalam skala besar dilakukan dan ditampilkan seolah-olah sebagai suatu kenormalan. Hal ini terlihat dari terjun bebasnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, bahkan menjadi penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama Koordinator Pusat AMIN Muda, Muhammad Farhan menyampaikan bahwa gerakan yang diinisiasinya bertujuan untuk memperkuat suara AMIN di DKI Jakarta.
Para anak-anak muda menginisiasi gerakan 'Dobrak, Lawan Korupsi' sekaligus memberikan edukasi langsung kepada warga DKI Jakarta.
"Kami bersyukur warga Bukit Duri antusias mengikuti kegiatan ini. Kami para anak muda yang tergabung dalam AMIN Muda ingin menjaga soliditas suara AMIN di DKI Jakarta jelang hari pencoblosan yang tidak lama lagi," ucap Farhan.