Bisnis.com, JAKARTA – Usai debat ketiga Pilpres 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengingatkan agar debat jangan hanya jadi ajang serang personal. Pada debat keempat, putra sulung Jokowi yang juga calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming malah dianggap melecehkan lawannya.
Komentar Jokowi itu disampaikan sehari usai debat ketiga pada Senin (8/1/2024). Orang nomor satu di Indonesia itu merasa bahwa dalam debat itu, para calon presiden yang lebih banyak serang personal daripada menjabarkan visi misi.
“Pertama saya memang melihat, substansi dari visi [kontestan] malah tidak kelihatan, yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal [itu soal] kebijakan, asal policy, asal visi ya enggak apa-apa,” ucapnya di Serang, Banten.
Ternyata, dalam debat selanjutnya yang diikuti oleh para calon wakil presiden, kini putra Jokowi yang dinilai malah menyerang secara personal lawannya.
Dalam debat keempat yang diselenggarakan pada Minggu (21/1/2024) kemarin, Gibran menjadi sorotan karena menampilkan bahasa tubuh yang dinilai tak pantas ke calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD.
Tak sampai situ, Gibran juga sempat menyindir calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin karena membaca catatan hingga pakai botol plastik.
Baca Juga
Sejumlah pihak pun memberi komentar negatif atas sikap wali kota Solo itu. Salah satunya datang dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid.
Dalam akun media sosial X-nya, Alissa menegur Gibran karena seolah menunjukkan sikap melecehkan orang lain. Putri sulung presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu bahkan menandai (mention) langsung akun X milik Gibran.
"Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain, dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain," tulis Alissa, dikutip dari cuitannya pada Minggu (21/1/2024).
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto. Hasto berpendapat, gaya debat Gibran kurang beretika.
Dia pun menyinggung soal aturan minimal usia 40 tahun para calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang kini telah diubah oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 90/PUU-XXI/2023.
Putusan MK itu mengizinkan warga di bawah 40 tahun untuk maju sebagai capres atau cawapres asal pernah menjabat sebagai kepala daerah. Putusan itu memberi karpet merah ke Gibran yang masih berusia 36 tahun untuk maju cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Dulu, usia 40 tahun untuk capres dan cawapres diputuskan dengan mempertimbangkan kematangan emosi calon pemimpin nasional. Namun, keputusan Mahkamah Konstitusi mengubah hal itu,” ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).
Hasil analisis dari Drone Emprit di media sosial X juga menunjukkan Gibran menerima lebih banyak sentimen negatif dalam debat kemarin. Dalam rilisnya, Founder Drone Emprit Ismail Fahmi menunjukkan Gibran mendapat penilaian negatif 60%, positif 33%, dan netral 7%.
Usai debat, Gibran menyatakan akan membiarkan masyarakat menilai sejumlah aksinya tersebut. Dia hanya mengapresiasi Mahfud dan Cak Imin yang telah memberikan wawasan dan pandangan sangat luas soal permasalahan bangsa Indonesia saat ini
"Terima kasih sekali, malam ini saya telah berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan Prof Mahfud dan juga Gus Muhaimin," katanya di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam.