Bisnis.com, JAKARTA - Cawapres Muhammad Mahfud MD mempertanyakan aliran dana subsidi pupuk dari Pemerintah yang mengalami kenaikan terus setiap tahun.
Mahfud mengatakan bahwa belakangan ini jumlah petani semakin sedikit, lahan yang bisa digarap petani lokal pun sedikit, tapi hal tersebut tidak sejalan dengan subsidi pupuk yang terus dinaikan oleh Pemerintah.
Maka dari itu, Mahfud mempertanyakan kemana larinya aliran dana pupuk petani tersebut dan untuk siapa.
"Saat ini jumlah petani sedikit, lahan juga sedikit, tapi subsidi kok makin besar terus setiap tahun, kok bisa," tuturnya di Debat Cawapres, Minggu (21/1).
Menurut Mahfud, berdasarkan konsitusi, sumber daya alam (SDA) Indonesia harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk rakyat Indonesia, sehingga petani bisa semakin makmur.
"Sayangnya; meskipun sumber daya alam kita ini sangat kaya sekali, tetapi pangan kita masih belum berdaulat," katanya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyurati pihak Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk percepat penyaluran pupuk bersubsidi.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil mengklaim pihaknya terus mengawal penyaluran pupuk bersubsidi hingga mendorong petani untuk mempercepat penanaman padi. Bahkan, pihaknya telah menyurati PIHC melalui Surat Dirjen PSP Nomor B-06/RC.210/B/01/2024 untuk optimalisasi penyaluran subsidi pupuk 2024.
"Kami berkolaborasi dengan PIHC agar petani dapat mengoptimalkan pupuk subsidi di musim tanam satu [MT1] ini. Terutama di wilayah-wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim hujan," ujar Ali dalam keterangan resmi, Senin (15/1/2024).