Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana menyatakan tidak ada yang bisa memberi hukuman kepada Israel, karena tidak ada kekuatan yang lebih tinggi dari negara.
Dia mengatakan bahwa hal itu merupakan kelemahan dari hukum internasional, dan banyak orang selama ini menganggap bahwa hukum internasional itu keberlakuannya sama seperti hukum nasional.
"Kalau internasional tidak ada, negara merasa di atasnya tidak ada negara, tidak ada kekuatan yang lebih tinggi, sehingga permasalahan seperti ini (konflik di Gaza) seolah-olah dunia tidak berdaya," katanya, saat ditanyai awak media, di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Selasa (16/1/2024).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kalau hukum nasional, jika ada lapas dan orang ditangkap kemudian dimasukan ke penjara, dan yang mengeksekusi nanti jaksanya, sedangkan kalau internasional tidak ada.
Sementara, dia mengatakan bahwa di atas Israel tidak ada siapa-siapa, dan ini bukan peradilan dunia, ini peradilan internasional saja. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu bukan pemerintahan dunia.
Kemudian, dia menjelaskan alasan Menlu RI Retno Marsudi melakukan kunjungan ke China dan Rusia untuk membentuk koalisi, guna mengatasi konflik di Palestina.
Baca Juga
"Maka sekarang Ibu Menlu pintar, beliau pergi ke China kemarin, nanti ke Rusia, harapannya adalah ada koalisi China-Rusia yang harus berhadapan dengan Amerika Serikat," ujarnya.
Dia menyatakan kalau misalnya koalisi tersebut sudah berhadapan dengan AS, maka mungkin AS akan berpikir dua kali, dan akan bilang ke Israel untuk menyetop serangan ke Palestina.
"Itu langkah strategis, termasuk langka Pak Presiden [Joko Widodo] waktu ke Joe Biden sebenarnya tidak diagendakan, itu ngomong soal Israel, tapi kan Joe Biden bilang gini, apa yang bisa kita lakukan untuk Indonesia sehingga kita bisa memperkuat hubungan, Pak Presiden bilang oh ya ada, Amerika kalau bisa menyetop Israel melakukan serangannya ke Gaza itu akan mempererat hubungan," tambahnya.
Menurutnya, memang harus dengan melakukan cara seperti itu yang harus dengan curi-curi, dan mencari celah untuk bisa melakukan langkah strategis.
Seperti diketahui, dia sebelumnya mengatakan terjadi kefrustasian di dunia terhadap konflik di Palestina, karena segala upaya sudah dicoba ke Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, bahkan beberapa mungkin juga ke Mahkamah Internasional tetapi masalah ini tidak kunjung selesai.