Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan pandangannya mengenai pengambilan kebijakan kesehatan.
Berbicara dalam forum Dialog Nasional mengenai Pembangunan Kesehatan Indonesia, dirinya menilai bahwa perdebatan mestinya terjadi sebelum pengambilan keputusan, bukan sebaliknya.
“Republik ini adalah republik demokrasi. Debat dulu, baru ambil keputusan. Jangan ambil keputusan dulu, keluar undang-undangnya, keluar peraturannya, baru ramai diperdebatkan,” katanya melalui sambungan telekonferensi kepada hadirin Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).
Pasangan cawapres Muhaimin Iskandar ini mengatakan, pengambilan keputusan bidang kesehatan saat ini cenderung bersifat top-down.
Dia menilai model pendekatan kebijakan tersebut tidak banyak memperhatikan aspek kolaborasi bermacam pemangku kepentingan. Itu sebabnya, Anies menawarkan pendekatan kolaboratif dan suasana gotong royong untuk mengatasi problematika itu.
“Apakah ini mudah? Tidak. Kolaboratif itu artinya mengundang perbedaan pandangan untuk dibahas. Dan membahas perbedaan pandangan itu bisa melelahkan. Tapi itu jauh lebih baik daripada diputuskan terus baru terjadi perdebatan,” pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) Indonesia yang terdiri dari 19 komunitas dan asosiasi profesi kesehatan mengadakan Dialog Nasional mengenai Pembangunan Kesehatan Indonesia dengan para capres-cawapres pada hari ini, Selasa (16/1/2024).
Bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, diwakili oleh Anies sendiri, hadir secara daring pada pukul 09.30.
Sementara itu, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan hadir pada pukul 13.00, sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dijadwalkan pukul 16.30.
Namun, hingga berita ini selesai ditulis, belum terdapat konfirmasi kehadiran dari kedua paslon tersebut.