Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: Banyak Keputusan Sektor Kesehatan Diambil Tanpa Ilmu Pengetahuan

Anies mengatakan bahwa terdapat banyak pengambilan keputusan yang tidak menggunakan ilmu pengetahuan, utamanya pada sektor kesehatan.
Anies: Banyak Keputusan Sektor Kesehatan Diambil Tanpa Ilmu Pengetahuan. Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Anies: Banyak Keputusan Sektor Kesehatan Diambil Tanpa Ilmu Pengetahuan. Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa terdapat banyak pengambilan keputusan yang tidak menggunakan ilmu pengetahuan, utamanya pada sektor kesehatan.

Pasangan cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu mencontohkan penanganan kejadian pandemi Covid-19 pada 2020 silam, yang menurutnya banyak mengabaikan aspek kepakaran.

“Peristiwa pandemi 2020 adalah peristiwa yang membuat kita semua dipaparkan pada kondisi siapa yang mempercayai ilmu pengetahuan, pendekatan keilmuan, pendekatan objektivitas, dan siapa yang tidak menggunakan ilmu, rujukan ahli dalam mengambil keputusan,” katanya dalam Dialog Nasional mengenai Pembangunan Kesehatan Indonesia yang dihadirinya secara daring, Selasa (16/1/2024).

Anies berpendapat, fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga dialami oleh seluruh dunia. Meskipun tidak memerinci lebih lanjut, dia menyebut bahwa pengambil kebijakan atau policy maker seluruh dunia dikonfrontasikan dengan kenyataan tersebut.

“Kita menemukan banyak pengambil keputusan tidak menggunakan ilmu pengetahuan, tidak menggunakan rujukan para ahli, dan mengambil keputusan dalam kegelapan tanpa rujukan ilmu,” sambungnya.

Itu sebabnya, dalam perumusan kebijakan pembangunan kesehatan, pihaknya mencanangkan keterbukaan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai bahwa partisipasi merupakan kunci dalam pengambilan kebijakan, yang dimungkinkan oleh sistem demokrasi Indonesia.

“Ini yang kami ingin tawarkan, Indonesia ada keterbukaan, mendengar, membahas bersama, sehingga keputusan yang dibuat adalah keputusan yang melibatkan semua. Partisipasi menjadi kunci. Kenapa kita punya demokrasi? Kita ingin ada partisipasi yang lengkap,” tandas Anies.

Sebagai informasi, Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) Indonesia yang terdiri dari 19 komunitas dan asosiasi profesi kesehatan mengadakan Dialog Nasional mengenai Pembangunan Kesehatan Indonesia dengan para capres-cawapres pada hari ini, Selasa (16/1/2024).

Bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin hadir secara daring pada pukul 09.30. 

Sementara itu, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan pada pukul 13.00, sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dijadwalkan pukul 16.30.

Namun, hingga berita ini selesai ditulis, belum terdapat konfirmasi kehadiran dari kedua paslon tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper