Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan saran evaluasi untuk penyelenggaraan debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak pernah dimaksudkan untuk menyinggung salah satu kandidat.
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut bahwa dirinya hanya menginginkan penyelenggaraan pesta demokrasi yang terjadi setiap 5 tahun sekali itu turut memberikan edukasi terkait visi dan misi setiap kontestan melalui adu gagasan. Sehingga, manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Saya berbicara untuk ketiga calon dan untuk perbaikan-perbaikan ke depan. Juga untuk introspeksi kita semuanya. Untuk evaluasi kita semuanya. Saya tidak berbicara [untuk] satu calon atau dua calon ya,” ujarnya di Pangkalan Udaha Halim Perdana Kusuma, Selasa (9/1/2024).
Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memberikan pendapat senada terkait dengan respons Jokowi di debat ketiga Capres pada Minggu (7/1/2024).
Jokowi mengatakan bahwa debat ketiga Capres akhir pekan lalu perlu diformat ulang. Sebab menurutnya, substansi dari visi masing-masing Capres tidak terlalu kelihatan dan masing-masing terlalu menyerang personal.
“Pertama memang, substansi dari visinya memang tidak kelihatan. Yang terlihat malah saling menyerang, sebenarnya tidak apa-apa, asal kebijakan, asal policy, asal visi yang diserang visi," katanya di restoran Kampung Kecil Serang, Senin (8/1/2024).
Baca Juga
Orang nomor 1 di Indonesia itu kemudian mengatakan bahwa tidak etis debat Capres digunakan untuk menyerang personal satu dan lainnya.
Selanjutnya, dalam kesempatan secara terpisah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak memiliki jawaban serupa. Kedua Capres ini kemudian membalikkan keadaan untuk menyerang pernyataan Presiden Ke-7 RI tersebut.
“Saya nggak menyerang personal, saya menyerang program," kata Ganjar.
Senada dengan Ganjar, Anies juga mengatakan bahwa apa yang dibahas di debat ketiga 7 Januari 2024 lalu semua soal kebijakan.
"Sebenarnya, yang dibahas tadi malam semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan, dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan-kebijakan yang dibuat," kata Anies.
Capres nomor urut 1 itu malah merasa aneh jika ada yang mengatakan bahwa serangan yang diberikan adalah personal.
“Malah aneh, kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali nggak ada yang personal," tandas Anies.