Bisnis.com, YOGYAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memiliki pandangan yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengaku senang dengan penyelenggaraan debat calon presiden (capres) ketiga yang dinilai justru lebih hidup akan adu gagasan.
Orang nomor dua di Indonesia itu mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan debat yang mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu setiap kontestan berani untuk saling memberikan pertanyaan yang dalam.
“Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka dan artinya mereka berdebat terutama sesi perdebatan itu menurut saya menarik, dibanding dulu waktu saya, Sekarang lebih hidup perdebatannya,” ujarnya di Pendopo Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (9/1/2023).
Meski begitu, Wapres Ke-13 itu enggan untuk memberikan komentar terkait dengan substansi debat yang dinilai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru tak terekspos dengan dalam di debat ketiga tersebut.
Ma’ruf menilai bahwa masyarakat justru lebih memahami mengenai penyelenggaraan debat dan akan mengetahui kontestan yang unggul dalam panggung adu gagasan tersebut.
“Saya kira masyarakat sendiri tahu lah, bagaimana ketika masalah substansinya itu, mana yang baik, mana yang kurang baik. Mana yang bagus, mana yang tidak. Tidak etis kalau saya [komentari] masuk ke substansi,” pungkas Ma’ruf.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan penyelenggaraan debat calon presiden (capres) ketiga yang dinilai seakan kehilangan substansi.
“Pertama saya memang melihat, substansi dari visi [kontestan] malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa apa, asal [itu soal] kebijakan, asal policy, asal visi ya enggak apa-apa,” ujarnya di rumah makan Kampung Kecil Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan debat yang mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu justru lebih mengedepankan saling menyerang personal.
Kepala Negara pun berharap sebenarnya agar debat antara kontestan yang akan menjadi pemimpin Negara seharusnya lebih memberikan edukasi kepada penonton atau masyarakat.
Oleh sebab itu, dia mendorong agar ke depan format debat agar dibuat lebih baik lagi dengan mengedepankan saling perang gagasan. Sehingga masyarakat akan lebih memahami visi dan misi yang ingin dibawa oleh setiap pasangan calon (paslon).
“Namun, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” pungkas Jokowi.