Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Paslon nomor urut 3 ini mengusung persoalan hubungan internasional dalam misi kedelapan, yakni mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.
Dalam dokumen visi-misinya, Ganjar-Mahfud mencanangkan agar Indonesia berperan sentral dalam menata dunia baru melalui tiga gagasan, yaitu Koeksistensi Geopolitik Progresif, Perjanjian Internasional 100% untuk Kepentingan Nasional, serta Kedutaan Besar Ujung Tombak Pelayanan WNI.
Gagasan pertama menyatakan bahwa Ganjar-Mahfud akan menjalankan politik bebas aktif dengan prinsip Dasasila Bandung untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Berikutnya adalah memperkuat pelibatan global Indonesia yang otonom dalam forum bilateral dan multilateral dalam memperjuangkan perdamaian dunia, salah satunya dengan memperkuat komitmen untuk mendukung perjuangan pergerakan rakyat Palestina.
Kemudian, gagasan kedua akan memastikan bahwa seluruh perjanjian yang dibuat harus mengutamakan produk dalam negeri, meningkatkan daya saing perekonomian nasional, mengedepankan isu-isu strategis dan kekinian, serta memastikan perlindungan segenap rakyat Indonesia.
Sementara itu, gagasan ketiga menggambarkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud hendak memperkuat diplomasi dan kedutaan besar sebagai ujung tombak ekspor, perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan pelayanan WNI di luar negeri yang responsif.