Anies Baswedan
Capres nomor urut 1 ini memaparkan gagasannya terkait politik luar negeri pada Rabu (8/11/2023). Untuk tema itu, Anies mengusung visi “Satu Kemakmuran” untuk Indonesia puluhan tahun ke depan. Melalui visi itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu menekankan pentingnya Indonesia menempatkan diri sebagai warga dunia, bukan sekadar entitas yang terlepas dari komunitas dunia.
“Dan kepemimpinan selalu berbicara tentang dunia. Kita berpartisipasi, tidak absen, tidak menjadi penonton dan tidak memandang dunia semata-mata sebagai tempat lain, tempat kita bertransaksi, tapi kita anggota dari sebuah masyarakat kemanusiaan yang selalu harus terlibat. Paradigma ini yang ingin kita kembalikan di dalam perjalanan ke depan republik ini,” tegasnya.
Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini menjelaskan visi “satu kemakmuran” berkaitan erat dengan pemerataan indeks pembangunan manusia dan tingkat perekonomian warganya.
“Jadi 2045 itu kalau boleh lihat pakai term ekonomi itu bukan kita mencapai pendapatan perkapitanya berapa, atau GDP [gross domestic product/produk domestik bruto/PDB] kita berapa, bukan. Tapi kita menjadi satu kesemakmuran, satu kesejahteraan. Nah, dengan pandangan itulah maka kemudian kita melihat Indonesia menjadi bagian dari tantangan global,” kata Anies.
Pada prinsipnya, Anies ingin mendayagunakan seluruh potensi dalam negeri dan ingin meningkatkan daya tawar Indonesia di dunia internasional. Dia sempat menyinggung bahwa Indonesia perlu mendorong soft power semacam jenama asli Indonesia melalui investasi besar-besaran serta diplomasi proaktif, serta menata hard power sebagai pertahanan adaptif terhadap perubahan dan ancaman.
“Kita bicara tentang new essential force. Kita harus mulai mendorong alutsista yang berorientasi pada fungsi dan teknologi, tidak hanya soal jumlah, tapi harapannya fungsi, penempatannya, adopsi teknologinya, dukungan infrastrukturnya itu juga mengalami transformasi,” tegasnya.
Baca Juga
Mengenai diplomasi proaktif, dia melihat bahwa diplomasi ekologis dan keadilan iklim internasional akan menjadi agenda utama apabila dia menakhodai RI ke depannya.