Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evakuasi WNI dari Lebanon, Kemenlu Sebut Belum Ada Warning

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan saat ini belum ada warning untuk melakukan evakuasi WNI dari Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memberikan keterangan mengenai evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon yang saat ini bersitegang dengan Israel di perbatasan. 

Juru Bicara Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada peringatan untuk melakukan evakuasi. 

"Sampai saat ini belum ada warning dari sistem kita untuk melakukan evakuasi. Pada saat dibutuhkan evakuasi, kami more than ready untuk melakukan evakuasi teman-teman (WNI) di Lebanon," katanya, saat ditanyai awak media, pada Kamis (4/1/2024). 

Dia mengatakan bahwa baik Direktorat Perlindungan WNI maupun KBRI di Beirut sudah siaga 1 jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi.

"Kami juga sudah terkoneksi dengan baik dengan seluruh WNI di Lebanon Selatan, jumlahnya 200-an orang," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemerintah memiliki kontingensi yang berisi siaga 1, 2, dan 3, dan siaga 1 yang paling tinggi. 

"Jadi di semua KBRI, di mana ada WNI, kami memiliki kontigensi plan yang berisi siaga 1, 2 dan 3. Kalau siaga 1 berarti sudah yang paling tinggi," tambahnya. 

Dia menyatakan bahwa yang disiapkan jika siaga 1, semua infrastrukturnya, kendaraan untuk melakukan evakuasi, dan jalur untuk melakukan evakuasi sudah dilakukan. 

"Jadi intinya di semua KBRI, kami sudah punya kontigensi plan, apalagi di daerah-daerah konflik. Ini sekarang sudah masuk ke siaga 1 dari siaga 3. Kondisinya kami siap melalukan evakuasi secepat mungkin," ucapnya. 

Kemudian, dia menjelaskan bahwa evakuasi sifatnya adalah volunteery, yang jelas pemerintah tugasnya mempersiapkan dan memfasilitasi prosesnya. 

"Perkara WNI-nya mau atau tidak dievakuasi, itu persoalan lain karena kami tidak bisa memaksa untuk evakuasi," tambahnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper