Bisnis.com, JAKARTA — Peringatan tsunami Jepang masih berlaku di sejumlah prefektur sisi barat Negeri Matahari Terbit pada Senin (1/1/2024) malam. Warga pun masih dihimbau untuk tetap waspada terhadap gelombang tsunami.
Dilansir dari NHK, Japan Meteorological Agency telah menurunkan status kedaruratan dari peringatan besar tsunami (major tsunami warning) menjadi peringatan tsunami (tsunami warning), terutama di prefektur Ishikawa sebagai pusat gempa Jepang.
Hingga Senin (1/1/2024) pukul 20:36 WIB atau pukul 22:36 waktu Jepang, tsunami warning masih berlaku di 8 prefektur. Status tsunami warning berarti gelombang tsunami mendekati pesisir pantai dan terdapat kemungkinan gelombang menghantam berulang kali.
Warga dihimbau untuk mengevakuasi diri secepat mungkin dan tetap berada di lokasi yang aman hingga semua peringatan dicabut.
Peringatan tsunami atau tsunami warning masih berlaku di prefektur Yamagata; Niigata Pref's Joetsu, Chuetsu, Kaetsu; Pulau Sado, Niigata; Toyama; Noto, Ishikawa; Kaga, Ishikawa; Fukui; dan Hyogo Utara.
Gelombang dilaporkan telah menyentuh pesisir pantai tersebut, dengan tinggi gelombang diperkirakan dapat mencapai 3 meter.
Baca Juga
Sementara itu, di sejumlah prefektur lainnya berlaku status tsunami advisory atau waspada tsunami. Hal itu berarti warga yang berada di prefektur-prefektur terkait harus menjauh dari pesisir pantau dan mulut sungai yang dapat terdampak oleh gelombang.
Dilaporkan bahwa tsunami setinggi 1,2 meter telah menerjang kota di wilayah barat Jepang setelah gempa 7,6 skala richter mengguncang Semenangjung Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1/2024) sore.
"Kota ini dilanda tsunami setinggi setidaknya 1,2 meter, yang terbesar yang dilaporkan oleh NHK," seperti dilansir dari Bloomberg pada Senin (1/1/2024).
***
UPDATE: Japan Meteorological Agency telah menurunkan status tsunami warning di Jepang. Baca informasi selengkapnya di tautan berikut: