Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud Sebut Ada Investor Mau Investasi Malah Diperas

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan banyak investor yang mau berinvestasi di Indonesia malah diperas
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD keluar dari gedung usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD keluar dari gedung usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan banyak investor yang mau berinvestasi di Indonesia malah diperas.

Pernyataan itu Mahfud sampaikan dalam acara debat kedua Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (22/12/2023).

Awalnya, Mahfud mengaku berdiskusi dengan para pelaku usaha. Dia bertanya, apakah mereka takut apabila dirinya memberantas korupsi ketika menjadi wakil presiden.

Menurutnya, para pelaku usaha malah senang. Sebab, lanjutnyabanyak yang selama ini diperas ketika ingin berinvestasi.

"'Kami kalau mau investasi di Indonesia ini diperas, mau berusaha ini diperas. Kalau kami bayar padahal diperas, lalu kalau ketahuan kami ditangkap, katanya kami menyuap,' itulah Indonesia ini pada saat ini," ungkap Mahfud.

Oleh sebab itu, Menko Polhukam ini menyatakan masalah utama perekonomian di Indonesia adalah merajalela korupsi.

Bahkan, Mahfud meyakini pertumbuhan ekonomi 7% setahun bisa diraih apabila korupsi bisa diberantas di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi 7% merupakan misi pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD apabila terpilih dalam ajang Pilpres 2024.

"Hanya karena kebodohan kita tidak bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi 7%. Masalahnya apa? Korupsi, inefesiensi," ujar Mahfud.

Dia mengakui memang pertumbuhan ekonomi 7% sangat jarang diraih dalam sejarah Indonesia. Pertumbuhan 7%, lanjutnya, hanya bisa diraih pada tahun 1989 hingga 1991.

Padahal, ujarnya, bumi Indonesia sangat kaya. Mahfud mengatakan, di tanah, laut, dan udara Indonesia pasti ada yang di korupsi.

"Kuncinya adalah bagaimana kita memberantas korupsi," jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper