Saling Mengkhianati
Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Medio Agustus, poros koalisi Pilpres 2024 semakin tampak bentuknya. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi deklarasi usung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Barisan pendukung pencapresan Prabowo pun semakin besar, usai sebelumnya didukung Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Nantinya, barisan pendukung Prabowo kembali bertambah: ada Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka menamai diri Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Di samping itu, pendeklarasian ini menamatkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP. Mereka kini berbeda pilihan: PPP dukung Ganjar sementara Golkar dan PAN dukung Prabowo.
Prahara Koalisi Perubahan: Demokrat Ditendang, PKB Dipinang
Akhir Agustus, kabar mengejutkan datang dari Koalisi Perubahan: Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan Anies sebagai pengkhianat.
Alasannya, dituding telah berbohong dengan para pimpinan partai politik pengusungnya soal pilihan cawapres. Demokrat mengklaim, Anies sudah menyatakan akan memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya.
Baca Juga
Bahkan, dikatakan Anies bersama tiga pimpinan partai politik sudah berbicara waktu pengumuman. Meski demikian, atas saran Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Anies lebih memilih gaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.
Atas pengkhianatan itu, Demokrat akhirnya resmi mencabut dukungan atas pencapresan Anies dan menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan.
Pada saat yang sama, PKB menerima perjodohan politik dari NasDem: Anies dipasangkan dengan Cak Imin. Pada 2 September, NasDem dan PKB resmi mengusung duet Anies-Imin di Pilpres 2024 yang kemudian diikuti PKS.
Pendeklarasian Anies-Imin juga memastikan PKB telah keluar dari koalisi pendukung Prabowo.
Mahfud Cawapres Ganjar
Medio Oktober, giliran cawapres pendamping Ganjar yang akhirnya terungkap: Mahfud MD. Padahal, sebelumnya nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang kerap didorong untuk menjadi cawapres Ganjar—setidaknya oleh PPP.
Desas-desus nama Mahfud memang sudah terdengar, namun tidak pernah mencuat sederas Sandi. Megawati mengaku pilih Mahfud karena sudah kenal lama.
Dia menyatakan sangat mengeri cara berpikir Mahfud. Kepintaran dan pengalaman Mahfud diyakini sangat cocok untuk jadi wakil presiden.
Pemilihan Mahfud ini sekaligus memantik peristiwa 2019 lalu, ketika Mahfud tidak jadi menjadi cawapres pendamping Jokowi pada detik-detik akhir pendaftaran ke KPU.
Pencawapresan Gibran Lewat Putusan MK
Medio Oktober hingga November disibukkan dengan polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perkara nomor 90/PUU-XXI/2023. Lewat putusan itu, MK memperbolehkan kepala daerah yang berumur di bawah 40 tahun bisa maju menjadi capres-cawapres.
Padahal, Pasal 169 huruf q UU No. 7/2017 (UU Pemilu) menetapkan capres-cawapres harus berusia minimal 40 tahun. Sejumlah pihak meyakini, putusan MK ini untuk memuluskan jalan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi cawapres.
Apalagi, Ketua MK Anwar Usman merupakan paman dari Gibran. Benar saja, pada 22 Oktober, Prabowo resmi mengumumkan pilih Gibran menjadi cawapresnya.
Tiga hari setelahnya, Prabowo-Gibran resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski demikian, polemik tidak berhenti di situ, putusan MK nomor 90 itu dibawa ke Majelis Kehormatan MK (MKMK). Singkatnya, MKMK menjatuhkan sanksi pemberhentian ke Anwar Usman sebagai ketua MK.
MKMK menyimpulkan, Anwar Usman terbukti dengan sengaja membuka ruang intervensi pihak lain dalam proses pengambilan putusan perkara nomor 90 itu.
Pasca putusan MKMK itu, sejumlah pihak mendesak Prabowo mengganti Gibran sebagai cawapresnya karena bisa maju lewat putusan yang terbukti melanggar kode etik. Meski demikian, hingga batas waktu yang ditentukan KPU, Prabowo tetap menggandeng Gibran sebagai cawapresnya.
Pecah Kongsi Jokowi vs PDIP
Paska putusan MK, sejumlah elite PDIP mulai terang-terangan mengkritik Presiden Jokowi. Padahal, sebelumnya, PDIP masih pasang badan ketik pihak lain menyerang kepala negara itu.
PDIP mulai mengungkit sejumlah isu seperti permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya, tekanan kekuasaan, hingga intervensi putusan MK. Apalagi, satu persatu keluarga besar Jokowi mulai membelot.
Usai Gibran yang masih kader PDIP berlabuh ke Prabowo, menantu Jokowi yang juga kader PDIP Bobby Nasution juga deklarasi dukung Prabowo-Gibran.
PDIP pun menyatakan keanggotaan Gibran dan Bobby di PDIP sudah tutup buku usai DPC PDIP Kota Solo dan Medan merekomendasikan keduanya untuk dipecat sebagai kader.
Penetapan Peserta Pilpres 2024
Medio November, KPU resmi menetapkan tiga pasangan calon (paslon) peserta Pilpres 2023: paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketiga paslon ini ditetapkan sebagai peserta Pilpres 2024 usai lolos verifikasi administrasi berkas pendaftaran dan tes kesehatan.
Momen menarik muncul dalam acara penetapan nomor urut capres-cawapres, saat itu Megawati hadir menemani Prabowo-Gibran. Di situ, dua putra Jokowi yaitu Gibran dan Kaesang Pangarep terlihat salim ke Megawati.
Lebih lanjut, pada akhir November, KPU resmi membuka masa kampanye selama 75 hari. Setelah dibuka pada 28 November 2023, masa kampanye akan berakhir pada 10 Februari 2024.
Disclaimer: ...
Sepanjang Desember ini, KPU juga menggelar dua kali debat capres-cawapres. Debat pertama khusus capres sudah digelar pada 12 Desember, sementara debat kedua khusus cawapres akan digelar pada 22 Desember.