Bisnis.com, JAKARTA - Berikut adalah beberapa informasi tentang EG.5 yang merupakan subvarian Covid-19 baru yang meledak di Indonesia.
Belakngan viral kabar bahwa Covid-19 kembali meledak di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Dilansir dari laman Kemkes, ada 1.983 kasus Covid-19 yang ditemukan hingga Sabtu, 16 Desember 2023 kemarin.
Dari total kasus tersebut, ada 349 yang terkofirmasi kemarin di mana 86 di antaranya sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Mengutip dari situs resmi Kemenkes, peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023.
Adapun kasus kali ini didominasi oleh subvarian EG.5. Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus.
Apa itu Subvarian EG.5?
Dilansir dari Yale Medicine, EG.5 merupakan mutasi virus SARS-CoV-2 lainnya (virus yang menyebabkan COVID-19).
Baca Juga
Sejauh ini, EG.5 tidak memberikan peringatan mengenai tingkat keparahan penyakit, meskipun laporan awal menunjukkan bahwa virus ini mungkin lebih mudah menular.
Bahkan, kecepatan menularkan telah melampaui XBB.1.16 (atau Arcturus).
Apa perbedaan EG.5 dengan jenis Covid-19 lainnya?
Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa EG.5 jauh berbeda dengan strain terbaru lainnya yang pertama kali muncul pada November 2021 lalu.
Namun, EG.5 disebut memiliki satu mutasi baru pada protein lonjakannya (bagian yang memfasilitasi masuknya virus ke dalam sel inang) yang berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah infeksi atau vaksinasi.
Apakah gejala EG.5 berbeda?
Laporan menyebut bahwa sejauh ini tidak ada perbedaan. Seperti strain Omicron lainnya, EG.5 cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, serta bertentangan dengan gejala saluran pernafasan bagian bawah.
Namun orang berusia 65 tahun ke atas atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah berisiko lebih tinggi menularkan virus ke saluran pernapasan bagian bawah, sehingga berpotensi menyebabkan penyakit parah.