Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD akan menawarkan program KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia) untuk mewujudkan satu data Indonesia.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan, KTP Sakti akan menggabungkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Prakerja, Bantuan Sosial (Bansos), hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini, KTP Sakti merupakan keniscayaan. Pemerintah, lanjutnya, harus melakukan transformasi digitalisasi demi memudahkan pelayanan publik melalui platform satu data.
“Ini menggunakan KTP, di mana melalui suatu digitalitasi, platformnya satu data, sehingga program satu data ini,” jelasnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Dia mengaku pihaknya sudah melakukan kajian terkait program KTP Sakti ini melalui Focus Group Discussion.
Selain itu, Menpan-RB sekaligus elite PDIP Azwar Anas sudah bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan .enteri digital dari China, India, dan Australia untuk berdiskusi soal KTP Sakti
Baca Juga
"Pak Ganjar yang punya pengalaman dua kali sebagai anggota legislatif, dua kali sebagai gubernur, sangat memahami tentang pentingnya platform satu data,” ujarnya.
Hasto mengatakan, fungsi asli KTP tetap ada. Meski demikian, ada penambahan atau integrasikan program bantuan sosial dari pemerintahan lainnya.
Seluruh calon legislatif (caleg) PDIP yang berjumlah tak kurang dari 30.000 juga akan kompak menyosialisasikan program KTP Sakti ini.
"Kami terus melakukan gerakan turun ke bawah, 30.000 caleg PDI Perjuangan mensosialisasikan terobosan inovasi dari Pak Ganjar dan Prof Mahfud melalui KTP Sakti,” kata Hasto.