Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Jelang Debat Capres Pilpres 2024

KPU menggelar debat calon presiden (capres) perdana Pilpres 2024 pada Selasa (12/12/2023) malam. Berikut elektabilitas Prabowo, Ganjar dan Anies.
Ketua KPU Hasyim Asyari beserta ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menandatangani naskah Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di kompleks Kantor KPU, Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ketua KPU Hasyim Asyari beserta ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menandatangani naskah Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di kompleks Kantor KPU, Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden (capres) perdana Pilpres 2024 pada Selasa (12/12/2023) malam.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan, debat dimulai pada pukul 19.00 WIB. Pesertanya akan diikuti oleh capres.

"Siapa yang berdebat? Ya untuk besok malam kesempatan pertama pada debat capres-cawapres, di panggung untuk berdebat hanya capresnya saja," ujar Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).

Elektabilitas Capres-Cawapres 2024 Terbaru

Berikut elektabilitas pasangan calon (paslon) capres-cawapres menjelang debat berdasarkan beberapa hasil survei.

1. Survei Litbang Kompas

Berdasarkan Survei Litbang Kompas, Senin (11/12/2023), elektabilitas paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskanadr dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Prabowo-Gibran berada di urutan pertama dengan perolehan suara 39,3 persen, Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dengan suara 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan suara 15,3 persen.

Meskipun demikian, angka 39,3 persen belum memenuhi persentase keterpilihan guna memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran pada Pilpres 2024.

Untuk memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran, salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden harus mengantongi suara lebih dari 50 persen sesuai dengan Pasal 416 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tentang Pemilu.

Survei juga menemukan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya di kalangan generasi (17—25 tahun) dengan persentase 54,5 persen.

Sementara itu, untuk tingkat pengenalan masyarakat terhadap Gibran mencapai 85,1 persen lebih tinggi daripada Mahfud yang 72,2 persen dan Muhaimin yang 55,3 persen.

Sejajar dengan tingkat pengenalan, elektabilitas Gibran sebagai cawapres juga berada di urutan teratas. Elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen, Mahfud 21,6 persen, dan Muhaimin 12,7 persen.

Litbang Kompas menyebutkan bahwa kehadiran Gibran turut memberikan warna tersendiri setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuka peluang kepadanya untuk maju sebagai cawapres dan setelah digandeng oleh Prabowo untuk mendampinginya, popularitas Gibran dengan cepat melesat.

Sebelumnya, pada bulan Agustus 2023, Litbang Kompas mencatat bahwa nama Gibran nyaris tidak masuk ke dalam nominasi publik untuk menjadi calon wakil presiden, hanya 0,1 persen yang menyebutkan namanya.

Litbang Kompas juga melaporkan adanya pemilih bimbang (undecided voters). Jumlah pemilih yang masih ragu-ragu untuk menetapkan pilihannya kepada pasangan capres/cawapres itu berada di angka 28,7 persen.

Mereka yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters itu merupakan mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu, sehingga belum bisa menentukan siapa yang akan dipilih.

Adapun, survei yang dilakukan Litbang Kompas ini melalui wawancara tatap muka terhadap 1.364 responden pada tanggal 29 November—4 Desember 2023. Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

2. Survei LSI Denny JA

Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Senin (11/12/2023), mengungkap bahwa elektabilitas pasangan capres dari tiga paslon di urutan pertama, Prabowo-Gibran 42,9 persen, Ganjar-Mahfud 24,9 persen, dan Anies-Muhaimin 24 persen.

Survei ini juga menemukan bahwa, Prabowo-Gibran memiliki tren kenaikan suara yang lebih tinggi dibanding pasangan lainnya.

Pada bulan September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Capaian itu sempat menurun pada Oktober menjadi 36,8 persen, tetapi kembali meningkat di November menjadi 40,3 persen.

Berbeda justru dialami oleh pasangan Ganjar-Mahfud yang mengalami penurunan tren elektabilitas.

Tren elektabilitas Ganjar-Mahfud 36,9 persen pada September turun menjadi 24,9 persen di akhir November. Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mengalami kenaikan elektabilitas dari 15 persen pada September menjadi 17,2 persen pada Oktober.

Tren peningkatan itu masih terus berlanjut pada awal November menjadi 20,3 persen dan akhir November menjadi 24 persen.

 Survei LSI Denny JA dilakukan pada 20 November hingga 3 Desember 2023. Pengambilan sampel menggunakan metode Multistage Random Sampling. Responden sebanyak 1.200 responden.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error kurang lebih 2,9 persen.

3. Survei ASI

Hasil survei dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) menyebut bahwa paslon Prabowo-Gibran berada di posisi pertama dalam survei elektabilitas atau keterpilihan di Pulau Jawa, yakni 34,2 persen.

Survei dilaksanakan pada 28 November hingga 5 Desember 2023 di Pulau Jawa yang meliputi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur. Survei dilakukan secara tatap muka dengan metode penarikan sampel multistage random sampling.

Dalam survei ini melibatkan 1.200 responden. Margin of error mencapai +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an dalam rilis survei ASI bertajuk Peta Elektoral Pilpres 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023), mengatakan dalam survei  terdapat pemilih yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 8,7 persen.

Survei ASI ini juga menangkap temuan pemilih yang tidak akan mengubah pilihan capres-cawapres atau strong voters di angka 48,6 persen

Sementara yang mengatakan masih dapat berubah atau swing voters 44,0 persen dan undecided voters 7,4 persen.

Survei ASI juga menjelaskan alasan pemilih di Pulau Jawa menentukan suara di Pilpres 2024. Faktor pertama berupa program kerja dengan angka 30,7 persen. Faktor yang juga berpengaruh secara urutan masing-masing berkarakter jujur dan dapat dipercaya sebesar 19,5 persen, berpengalaman di pemerintahan 10,6 persen, cerdas 8,0 persen, dan peduli dengan rakyat 7,9 persen.

Ali mengatakan temuan survei tersebut menunjukkan ceruk suara di Pulau Jawa masih dapat diperebutkan, karena tidak ada pasangan capres-cawapres yang mendominasi di Pulau Jawa.

4. Survei Poltracking Indonesia

Survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Prabowo -Gibran semakin meningkat meninggalkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD dan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam simulasi surat suara, Poltracking menanyakan ke responden siapa yang akan dipilih apabila pilpres dilaksanakan sekarang. Hasilnya, Prabowo-Gibran memperoleh 45,2% suara,  Ganjar-Mahfud 27,3% suara. Sementara, Anies-Imin berada di urutan ketiga dengan 23,1% suara. Sisanya, ada 4,4% yang tidak tahu atau tidak jawab.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR menjelaskan, jika dibandingkan dengan hasil survei pada November 2023 atau bulan lalu maka terlihat perbedaan tren elektabilitas antara ketiga paslon. 

Hasil survei Poltracking pada November 2023 menunjukkan Prabowo-Gibran memperoleh 40,2% suara (kini naik 5%), Ganjar-Mahfud 30,1% (kini turun 2,8%), Anies-Imin 24,4% (kini turun 1,3%).

"Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar cenderung stagnan, pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka cenderung naik, dan pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD cenderung turun," simpul Hanta Yuda ketika memaparkan hasil survei secara daring, Senin (11/12/2023).

Sebagai informasi, survei Poltracking ini diselenggarakan pada 29 November-5 Desember 2023 dengan jumlah 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara dilakukan secara tatap muk, dengan responden dipilih menggunakan teknik multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,9%.

Sementara itu, Konsultan politik yang juga pendiri sekaligus pemimpin di PolMark Research Centre, Eep Saefulloh Fatah saat berbicara di Bandung Jawa Barat pada Senin (11/12/2023), mengingatkan bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran, karena berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya di 32 provinsi dengan masing-masing 1.200 responden, menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran di bawah 40 persen, sedangkan paslon Ganjar-Mahfud dan Amin di atas 20 persen.

Eep menyebut ada 43 persen pemilih yang diperebutkan suaranya karena belum menentukan pilihan. Dia menegaskan masih memungkinkan Prabowo-Gibran dikalahkan dalam Pilpres 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper